Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku Bosan Makan Hokben, Sebuah Refleksi Bersyukur

2 September 2018   06:00 Diperbarui: 2 September 2018   07:35 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gadis oriental berkulit putih dan berambut pendek itu membuka pintu kulkas. Ia mendesah, melihat tumpukan daging beku di freezer. Ditutupnya pintu kulkas, lalu berjalan ke meja makan.

Sejurus kemudian, si gadis melirik tutup saji. Membukanya, dan mendesah lagi melihat menu olahan daging. Young Lady cantik memberinya tatapan cantik. Gagal paham dengan kelakuannya.

"Aku bosan makan daging...inginnya sayur." keluh gadis itu, mengerutkan alisnya.

Young Lady tak menjawab. Hanya memperhatikannya mondar-mandir. Nampaknya, gadis cantik itu memang sudah lapar. Tapi, ia tak cocok dengan menunya.

"Ya udah, makan di luar aja yuk." usul salah satu anggota keluarga.

"Kamu mau makan dimana? Hokben?"

Mulailah anggota keluarga kami menawari. Sayangnya, si gadis putih menggeleng-gelengkan kepala. Mengelus pelan pipi putihnya.

"Aku bosan makan Hokben." kilahnya.

Mendengar itu, giliran Young Lady cantik yang mengerutkan kening. Young Lady tatap gadis yang sangat pilih-pilih soal makanan itu sambil berkata,

"Iya sih...tapi, gimana sama mereka yang nggak bisa makan Hokben?"

Di luar dugaan, kata-kata Young Lady membungkam gadis itu. Dia sempurna terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun