Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Noura Hussein, "Calvin Wan", dan Penolakan Menikah

15 Mei 2018   05:46 Diperbarui: 15 Mei 2018   06:58 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kompasianers sudah dengar tentang Noura Hussein? Ayo, kalau yang sudah dengar, angkat tangan. Sudah atau belum?

Noura Hussein adalah seorang gadis asal Sudan berumur 19 tahun yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh suaminya sendiri. Pengadilan memvonis hukuman mati tanggal 10 Mei 2018.

Pernikahan Noura dan suaminya berlangsung saat Noura berusia 16 tahun. Semula Noura tak mau. Noura ingin melanjutkan cita-citanya menjadi guru. Sebagai bentuk penolakan, ia kabur dari rumah. Sayangnya, sang ayah membohonginya. Dibujuknya Noura agar pulang ke rumah dengan dusta bahwa pernikahan telah dibatalkan. Namun, setiba di rumah, pesta pernikahan malah akan segera dimulai. Nah, lihat itu. Satu lagi bentuk kejahatan pria pada wanita.

Setelah menikah, Noura tak mau 'disentuh' suaminya. Sang suami ternyata tipe pria agresif. Ia memaksa Noura melayaninya. Puncaknya, ia memperkosa Noura dibantu teman-temannya.

Sejak kejadian itu, Noura tak mau 'disentuh' lagi. Ironisnya, perbuatan itu terus berulang. Sampai akhirnya Noura membunuh suaminya.

Usai peristiwa pembunuhan, Noura kembali ke rumah orang tuanya. Apa yang terjadi? Ayahnya sendiri yang menyerahkan Noura ke polisi. Noura pun ditahan dan akhirnya dijatuhi vonis hukuman mati.

Membaca berita itu, Young Lady begitu sedih. Sedih sekali. Sesedih lagu Ayat-Ayat Cintanya Rossa. Tangan ini gemetar saat membaca berita tentang Noura Hussein. Pria memang biadab, pikir Young Lady.

Sosok yang berstatus ayah kandung malah menjebloskan putrinya sendiri ke penjara. Yang namanya ayah, gelar itu pastilah dijabat seorang pria kan? Ayah itu pun mendustai anak perempuannya dengan mengatakan bahwa pernikahan dibatalkan, tetapi kenyataannya pernikahan paksa tetap berlangsung. Pernikahan paksa itu sendiri sudah termasuk kejahatan pria pada putrinya. Ayah yang menyakiti dan menyia-nyiakan anak perempuan, neraka balasannya.

Lalu ada suami Noura. Suami yang sangat biadab, kejam, jahat, licik, dan agresif. Ia lakukan apa saja untuk memaksa Noura melayaninya. Jelas-jelas Noura tak mau. Di sini ada pelanggaran hak pada wanita. Hak memiliki, bahkan atas tubuhnya sendiri. Suami Noura mencederai rasa aman istrinya.

Bila Noura membunuh suaminya, itu karena proteksi pada dirinya sendiri. Bentuk perlindungan diri agar dirinya tak disakiti lagi. Noura jelas punya alasan untuk tidak 'menyentuh' atau 'disentuh' suaminya. Pengadilan mestinya lebih bijak lagi dalam memutuskan. Lihat dulu kronologinya. Pahami dulu alasannya.

Kasus Noura Hussein membuat Young Lady makin yakin jika semua pria itu biadab. Semua pria jahat. Yang baik hanya Nabi Muhammad. Kalau mau dikatakan adil, baiklah memang ada wanita kejam. Young Lady bahkan pernah menemui beberapa wanita kejam. Akan tetapi, wanita menjadi kejam karena pria. Kebanyakan wanita yang mulanya baik, lalu kini menjadi kejam gegara pria juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun