1. Jaga asupan makanan kita
Mulai dari kebutuhan paling dasar terlebih dulu: makanan. Selama puasa, pola makan kita berubah. Ada periode waktu tertentu dimana kita sama sekali tidak menyentuh makanan dan minuman. Ada pula masa saat kita diperbolehkan makan dan minum. Yaitu saat buka dan sahur.
Konsumsilah makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein, zat besi, dan kalsium saat buka dan sahur. Perbanyaklah minum air putih. Mengkonsumsi suplemen juga tak ada salahnya. Ingat, waktu sahur dan buka bukanlah untuk balas dendam dengan makan sebanyak-banyaknya. Sahur dan buka digunakan untuk mempersiapkan puasa kita keesokan harinya agar lebih maksimal. Manfaatkan kesempatan itu untuk makan makanan bergizi.
2. Buatlah target-target tertentu
Ramadhan saatnya berlomba dalam amal kebaikan dan ibadah. Buatlah target-target tertentu yang sensasional dan menantang. Misalnya, setiap hari di bulan Ramadhan membaca seratus ayat Al-Qur’an, satu hari dua juz, dll. Tiap minggu membagikan seratus porsi takjil pada tukang becak, buruh bangunan, anak yatim, dan kaum duafa. Shalat malam tanpa absen. Menghasilkan satu tulisan bermanfaat setiap hari. Menghadiri beberapa kajian keislaman dalam seminggu. Tak mengapa membuat target sensasional. Gunanya agar diri kita termotivasi untuk beribadah dan berbuat kebaikan lebih banyak lagi. Kita bisa berbuat sensasi untuk urusan dunia, mengapa kita tidak bisa berbuat sensasi untuk akhirat? Asyik, kan?
Setelah membuat target, jangan jadikan target itu hanya di atas kertas. Segera wujudkan target yang kita buat selama Ramadhan. Betapa pun aneh, kocak, dan sensasionalnya target kita, usahakan untuk mewujudkan semuanya. Setelah Ramadhan selesai, barulah kita mengevaluasi semua yang telah kita lakukan dan buatlah lebih baik lagi pada Ramadhan tahun berikutnya.
3. Hentikan kegiatan negatif
Bergosip, menonton infotainment, membicarakan orang lain, selfie, mengunggah status negatif di sosial media, bertengkar, memprovokasi orang lain untuk berbuat nakal, dan berbagai kegiatan negatif lainnya harus kita hentikan. Bulan Ramadhan adalah sarana untuk memperbaiki diri. Waktunya bersikap dewasa dan berkepribadian baik. Hindarilah kegiatan-kegiatan negatif yang tidak penting dan tidak berguna. Dari pada berbuat negatif, lebih baik fokuskan pikiran untuk berbuat positif.
4. Isi bulan Ramadhan dengan kegiatan positif
Lawan dari negatif adalah positif. Isilah bulan suci ini dengan berbagai kegiatan positif. Tak perlu takut menjadi orang yang tidak gaul, tidak hits, dan ketinggalan trend. Banyak cara positif untuk membuat diri kita hits.
Selama ini, kita menganggap ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka puasa hanya identik dengan berburu takjil, jalan-jalan, berkumpul dengan teman sambil bergosip, atau shopping. Cobalah buat variasi dari kegiatan ngabuburit itu. Jika kita suka jalan-jalan, jadikan aktivitas itu sebagai jalan-jalan yang positif. Jalan-jalan ke masjid/majelis taklim, jalan-jalan sambil menolong orang lain, jalan-jalan sambil berbagi takjil, dan jalan-jalan untuk menghibur serta menyenangkan hati anak yatim-piatu. Bukankah itu lebih variatif dan bermanfaat?