Mohon tunggu...
Lathif Milhas
Lathif Milhas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya seorang mahasiswa

Give, even when you only have a little

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Industri 4.0

25 Mei 2021   10:55 Diperbarui: 25 Mei 2021   11:18 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nama Industri 4.0 berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Dikutip dari Wikipedia yang diakses 24 September 2019, istilah "Industri 4.0" diangkat di Hannover Fair tahun 2011. Pada Oktober 2012, Working Group on Industry 4.0 memaparkan rekomendasi pelaksanaan industri 4.0 kepada pemerintah Federal Jerman. Anggota kelompok kerja industri 4.0 diakui sebagai bapak pendiri dan perintis industri 4.0. Laporan terakhir Working Group Industry 4.0 dipaparkan di Hannover Fair tanggal 8 April 2013.

Penerapan Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung internet.

Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0 yang membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario Industri 4.0. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

1. Interoperabilitas (Kesesuaian)

Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet of Think (IoT). IoT akan mengotomatiskan proses ini secara besar-besaran.

2. Transparansi Informasi

Kemampuan informasi sistem untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.

3. Bantuan Teknis

Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh agar dapat membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang mendadak. Kedua, kemampuan sistem siter fisik untuk membantu manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang terlalu berat atau tidak aman bagi manusia.

4. Keputusan Mandiri

Kemampuan sistem siter fisik untuk membuat keputusan sendiri dan mungkin melakukan tugas sendiri. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas diselesaikan ke atasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun