Mohon tunggu...
Laras Wigati
Laras Wigati Mohon Tunggu... Lainnya - Laras Wigati. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip

Laras Wigati Semarang, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sulap Ember Jadi Sumber Pangan

9 Agustus 2020   09:23 Diperbarui: 9 Agustus 2020   09:16 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (2/8), barang bekas semakin hari semakin bertambah menyebabkan lingkungan yang kumuh. Masa pandemi ini masyarakat memanfaatkan waktu luang untuk melakukan bersih bersih barang bekas yang terdapat di rumah. Namun, terbatasnya tempat untuk menyimpan barang bekas tersebut menyebabkan masyarakat kebingungan dalam merapikan barang bekas tersebut. 

Mahasiswi KKN TIM II UNDIP memanfaatkan peluang tersebut untuk memberikan pengenalan kepada masyarakat untuk memanfaatkan barang bekas di rumah untuk dijadikan sumber pangan dengan cara menggunakan ember dan gelas plastik bekas untuk budidaya ikan dan menanam sayuran. 

Sistem budidaya ini disebut dengan Budikdamber (budidaya ikan dalam ember) dengan sistem akuaponik. Pada program ini masyarakat diberikan pengenalan berupa pengetahuan dasar mengenai apa fungsi dan kelebihan dari budidaya ikan dalam ember. Sosialisasi dilakukan dengan cara mengundang beberapa warga untuk hadir di rumah pelaksana program. Sebelum mengikuti sosialisasi, warga diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

Pembuatan budiaya ikan dalam ember dengan sistem akuaponik dilakukan dengan cara menyiapkan media pemeliharaan ikan  terlebih dahulu dengan mengendapkan air selama satu sampai dua hari agar kondisi air lebih stabil. Ember yang digunakan untuk budidaya tidak terpatok pada ukuran. Ukuran ember 20 liter dapat digunakan untuk memelihara ikan dengan jumlah maksimal 20 ekor ikan lele.

 Pemilihan ikan lele sebagai sumber protein dikarenakan ikan lele merupakan ikan yang memiliki ketahanan terhadap perubahan kualitas air. Mengingat pada budidaya ikan dalam ember ini tidak menggunakan instalansi berlistrik untuk menghemat energi, maka air dalam ember lebih sulit unrtuk dikendalikan.

Sosialisasi juga dilakukan penjelasan tentang bagaimana cara pemeliharaan ikan dengan baik untuk mengurasi resiko kematian ikan yang dipelihara seperti : pemberian pakan yang tidak berlebih, pergantian air, dan pemberian probiotik untuk menjaga kualitas air budidaya. Sayuran yang akan digunakan harus disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan dengan cara menyusun media tanam yaitu arang, kapas, benih dan kapas dengan lapisan tipis diatas benih tersebut. 

Setelah beberapa hari, benih yang sudah tumbuh akar dilakukan pelepasan kapas pada bagian atas agar benih dapat terkena sinar matahari secara maksimal. Pada sistem budidaya ini sayuran dapat tumbuh dengan baik karena memanfaatkan adanya sisa pakan dari ikan yang tidak termakan yang menjadi amonia, dan feces ikan sebagai nutrisi untuk sayuran yang ditanam. 

Pada akhir sosialisasi mengenai budidaya ikan dalam ember ini, dilakukan penyerahan alat dan bahan untuk diberikan kepada warga sekitar agar masyarakat dapat menerapkan sistem budidaya ikan dalam ember dengan sistem akuaponik ini untuk mempertahankan pangan skala rumah tangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun