Mohon tunggu...
Laras Octawa Zimbalist
Laras Octawa Zimbalist Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Guru Sekolah Dasar Negeri kab Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Refleksi dari Hasil Kegiatan Lokakarya Calon Guru Penggerak Angkatan 2

18 April 2021   00:20 Diperbarui: 18 April 2021   04:47 9048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar pribadi

" Menjadi pemimpin adalah cita-cita tertinggi saya dalam mengikuti pendidikan calon guru penggerak ini.  Saya ingin menjadi motivator, inspirator bagi rekan-rekan saya. Ibarat matahari, saya  ingin menyinari dengan cara berbagi kepada rekan-rekan ilmu yang saya dapatkan dari kegiatan CGP (calon guru penggerak)".

Saat yang ditunggu tiba, undangan kegiatan lokakarya perdana kegiatan guru penggerak angkatan 2 telah sampai melalui media Whats App Grup.  Ketika saya membaca di undangan tersebut tertulis hari dan tanggal pelaksanaan kegiatan lokakarya. Sabtu, 10 April 2021 bertempat di hotel Delaga Biru Cipanas. Sudah tak sabar rasanya ingin segera tiba di lokasi. Dalam undangan itu tertera satu persyaratan calon peserta yang akan berangkat ke lokasi yaitu peserta harus menjani swab test antigen bebas covid. Syarat tersebut ditentukan oleh panitia lokakarya dari pusat. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi covid-19, surat keterangan bebas covid menjadi syarat utama.  Hari jumat saya melakukan swab test antigen dan alhmdulilah hasil swab tersebut saya dinyatakan bebas covid.

Sehari sebelum ke lokasi undangan kegiatan lokakarya perdana guru penggerak, saya mengecek perlengkapan mulai dari surat tugas dari atasan, surat keterangan bebas covid, pakta integritas siap mengkuti pelatihan,  serta alat komunikasi seperti smart phone dan personal computer. 

Hambatan yang saya alami saat itu adalah ketika ada salah seorang rekan saya, yang "nyinyir" di Whats App grup. Kata-katanya cukup membuat saya merasa berkecil hati. Karena menurut  mereka, saya adalah guru yang paling muda berdasarkan usia dan masih berstatus sebagai guru honorer. Rekan-rekan yang sudah berstatus sebagai ASN merasa ada ketimpangan jika suatu saat saya mengikuti pelatihan, saya akan membagikan ilmu dari hasil pelatihan kepada mereka. 

Namun itu bukan penghalang bagi saya untuk maju dan mengikuti kegiatan ini. Saya tidak lantas patah semangat. Saya mempunyai keyakinan untuk maju dan berkembang. Ilmu itu akan bermanfaat suatu saat nanti. Meskipun saat ini belum berstatus sebagai ASN, Insya Allah kedepannya jika saya lulus, ilmu dari hasil pendidikan calon guru penggerak ini dapat bermanfaat.

Tiba saatnya mengikuti kegiatan lokakarya perdana calon guru penggerak. Setelah acara pembukaan, saya memasuki ruangan kelas D.  Saya pertama kali bertemu dengan pengajar praktik. 

Beliau dan rekan dari pengajar praktik ,memperkenalkan diri kepada kami semua. Saya merasakan sesuatu yang berbeda saat pertama kali masuk kelas bersama teman-teman yang satu kelompok dengan saya. Awalnya kami belum saling mengenal satu sama lain. Tetapi setelah dipandu oleh pengajar, kami saling memperkenalkan diri dengan cara yang unik. Kami menggambar tentang kepribadian dengan menggunakan sebuah benda dan berkeliling untuk mencari teman dan menceritakan identitas  sesuai gambar kepada teman tersebut sebagai perkenalan diri.

Hal baru yang saya dapatkan dari kegiatan lokakarya calon guru penggerak ini adalah, saya mendapatkan teman baru yang menambah jejaring kerja, juga dapat mempelajari sistem LMS (learning manageman sistem). Saya dapat bekerja sama dalam team untuk membuat kesepakatan kelas, dapat merancang program bersama kepala sekolah yang saat itu juga diikut sertakan dalam kegiatan lokakarya perdana. 

Selain itu saya juga dapat lebih memperdalam ilmu tentang pengajaran dan pendidikan. Setelah saya membaca modul 1 tentang Filosofi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara. Saya memperlajari tentang konsep merdeka belajar yang saat ini sedang digaung-gaungkan. Saya tersadar, selama ini saya belum sepenuhnya memberikan kemerdekaan pengajaran kepada peserta didik di kelas. Selama ini lebih banyak memberikan kognitif (pengetahuan) saja untuk mengejar materi daripada menanamkan nilai-nilai sikap.

Untuk rencana saya kedepan, jika pandemi sudah berlalu, kegiatan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan saya ingin menerapkan konsep merdeka belajar sesuai modul 1 yang saya pelajari. Juga saya mempunyai program lain yaitu ingin menghidupkan kembali gerakan literasi di sekolah yang sempat vacum selama pandemi dengan cara menanamkan gemar membaca dan menulis bagi siswa-siswi di kelas 4. Dengan program satu hari satu kalimat. Saya akan memberikan tugas kepada siswa, untuk membuat kalimat. Minimal satu kalimat untuk satu hari. Hari berikutnya membuat kalimat, dan sampai seterusnya selama 1 bulan hingga akhirnya membentuk sebuah paragraf.

Selain itu, saya akan memberikan pengimbasan berupa memberikan pelatihan membuat program administrasi guru seperti membuat RPP sederhana, membuat jurnal kegiatan harian, mengisi promes dan prota. Jika diizinkan oleh kepala sekolah, dan jika rekan-rekan bersedia mendengarkan, saya akan berbagi ilmu dan pengalaman kepada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun