Mohon tunggu...
Laras Octawa Zimbalist
Laras Octawa Zimbalist Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Guru Sekolah Dasar Negeri kab Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peranan Wanita dalam Mendidik Generasi Penerus Bangsa

22 September 2019   12:09 Diperbarui: 22 September 2019   14:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang wanita sejatinya adalah makhluk ciptaan Allah SWT, wanita diciptakan dari tulang rusuk pria dan dalam Al-Qur'an diperintahkan oleh Allah SWT untuk taat pada lelaki yang telah menjadi Imam dalam rumah tangganya.

Peran seorang wanita sebagai istri dan sebagai ibu dari anak-anaknya merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari diri mereka. Berbahagialah wahai wanita yang telah dikaruniai titipan buah hati oleh sang Ilahi. Dari rahim mereka lahir generasi-generasi penerus yang dapat mencerminkan ahlak dan kepribadian yang baik.

Jika seorang wanita merupakan ibu rumah tangga, maka ia dapat dengan penuh 24 jam membimbing putra putri mereka di rumah, tidak kenal waktu siang dan malam menjalankan kodratnya sebagai ibu melakukan pekerjaan rumah tangga mulai dari bangun tidur, mencuci baju, memasak, mengganti popok, memandikan anak, memberikan makanan dengan kasih sayang sepenuh hatinya. Tak lepas dari itu, peranan wanita sebagai ibu juga memberikan pendidikan dan kasih sayang untuk putra putrinya.

Namun jika sang wanita tidak dapat membimbing 24 jam dikarenakan bekerja mencari penghasilan sambil membantu suami. Mereka dapat "menitipkan" buah hati kepada orang yang dipercaya seperti neneknya, tantenya, ataupun pengasuhnya dirumah. Peranan mereka dalam melakukan tugas rumah tangga dapat digantikan sementara waktu sampai tiba di rumah. Namun peranan mendidk dan memberikan kasih sayang tidak dapat digantikan oleh siapapun karena sang Ibulah yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Peranan ini sangatlah penting untuk mencetak genarasi bangsa yang cerdas illmu dan ahlaknya.

Ketika seorang wanita bekerja lilahi ta'ala maka dapatlah pahala baginya. Dengan syarat suaminya ridho jika istirnya bekerja. Tiba di kantor tempat mereka bekerja, wanita melakukan "peran" mereka sebagai abdi masyarakat, setelah tiba di rumah, peran tersebut berganti menjadi ibu dan istri bagi suami dan anak-anak mereka.

Wanita yang cerdas harus mampu melakukan "peranan" tersebut dengan balance (seimbang) sesuai porsinya. Agar terciptanya keselarasan dan harmoni dalam kehidupan keluarga maupun kehidupan masyarakat umum.

Wallahu a'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun