Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Agar Ilmu yang Diberikan Menjadi Berkah, Ini Tips Ringan untuk Guru! Nomor 1 Paling Wajib

23 Maret 2021   06:00 Diperbarui: 23 Maret 2021   08:42 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru itu merupakan sebuah profesi yang tidak bisa di lepaskan dari diri kita. Sekali kita sudah memutus kan menjadi guru, maka selamanya kita akan di kenal sebagai seorang guru.

Sebutan bapak atau ibu guru pun tidak hanya berlaku di sekolah saja, namun di rumah (masyarakat sekitar) pun kerap memanggil dengan sebutan pak guru atau bu guru.

Saya pribadi pun juga sama, bila sedang jalan, sering di sapa oleh tetangga, "Bu guru mau kemana?".

Wah menjadi agak sedikit terbebani juga karena bila kita baik maka komentar masyarakat "Wajarlah kan dia guru", tapi bila sebaliknya,misalnya kita secara sadar atau tidak, melakukan hal yang tidak baik maka komentar masyarakat "Kok guru begitu!". 

Padahal baik atau tidak itu tergantung dari pribadi masing-masing. Bukan dari status profesi seseorang. Betul kan teman?  Namun itu bisa kita buat menjadi tantangan agar kita selalu berusaha menjadi pribadi yang baik yg pantut di contoh.

Disekolah saat dikelas, kita dihadapkan oleh berbagai tipe dan kemampuan anak.

Program yang dibuat oleh pemerintah dan sekolah kerap sering terbentur oleh kemampuan siswa/i. Maka kita sebagai guru harus memiliki pedoman agar ilmu yang kita berikan tidak sia-sia, beberapa diantaranya:

1. Luruskan niat untuk ibadah

Bila kita sudah meniatkan untuk ibadah, maka insya Allah semua yang kita telah berikan dan lakukan akan menjadi tabungan amal jariyah untuk kita kelak. Ikhlas adalah kunci utamanya.


2. Sesuaikan dengan kemampuan siswa

Dalam mengajar, menjadikan siswa/i dalam tahap mahir adalah impian semua guru. Namun jangan lupa bahwa setiap anak mempunyai taraf kemanpuan masing-masing. Kalau saya pribadi, mereka sudah masuk ke tahap bisa saja sudah senang. 

Dan berikan materi sesuai dengan porsi kemampuan nya juga, Misalnya, ada anak yang lebih tertarik di bidang hitung menghitung (contohnya akuntansi) maka dalam mengerjakan soal latihan,bimbing dia untuk bisa menyelesaikan satu siklus akuntansi. 

Tapi bila anak tersebut tidak sukan dibidang ini, ya jangan paksa anak untuk mengerjakan satu siklus, semampunya saja. Yang penting anak mengerti tentang apa itu akuntansi.


3. Menjadi pendidik yang baik.

Secara harafiah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan bahwa mendidik sebagai memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, dan pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan.

Dan Pendidik adalah orang yang mendidik.

Dengan kata lain pengajar belum tentu pendidik, sedangkan pendidik sudah pasti pengajar.

Pendidik yang baik adalah mereka yang memberikan contoh berupa tingkah laku, tutur kata dan perbuatan untuk kemudian diikuti atau dicontoh oleh para siswa/i nya.

Jangan sampai kita sebagai pendidik namun tidak bisa memberikan contoh yang baik, mulai dari hal yang kecil seperti tidak menegur kesalahan orang di depan orang banyak apalagi di depan forum, bertutur kata yang baik di lingkungan sekolah, memberi contoh budaya mengantri, membuang sampah pada tempatnya, dan masih banyak lagi.

Bagaimana menurut teman-teman semua? 


Semoga Menginspirasi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun