Mohon tunggu...
Larasati
Larasati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wujudkan Pembangunan dari Pinggiran, Pemerintah Realisasikan Pembangunan Jalan di Perbatasan

25 September 2018   14:49 Diperbarui: 25 September 2018   15:15 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintahan Presiden Joko Widodo mendobrak cara pikir lama yang selama ini memusatkan pembangunan di Jawa saja. Melalui Nawacita, Presiden Jokowi meninggalkan paradigma Jawa-sentrisme, dan menuju Indonesia-sentris, dengan mendorong pembangunan dari pinggiran dan pedesaan dalam kerangka negara kesatuan.

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap terus melanjutkan pembangunan jalan paralel perbatasan di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua. Pembangunan jalan perbatasan ini bernilai strategis dengan fungsi pertahanan dan keamanan negara sekaligus membuka keterisolasian dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan.

Hingga sekarang progress pembangunan jalan perbatasan itu sangat menggembirakan. Kementerian PUPR menargetkan pada akhir tahun 2018, sekitar 89,5% atau 2.863,65 Km dari total panjang jalan perbatasan di Indonesia yakni 3.197,81 km sudah tembus. Dilanjutkan keseluruhan bisa tembus pada akhir tahun 2019.

Jalan perbatasan yang menghubungkan Merauke hingga Jayapura sepanjang 1.098,24 km ditargetkan sudah tembus 908,72 km pada akhir 2018. Kemudian, jalan perbatasan NTT sepanjang 179 km sudah selesai dan beraspal.

Jalan paralel perbatasan Kalimantan, dari total panjang jalan 1.919,98 km, sudah tembus sepanjang 1.775,30 km di akhir 2018, dan sisanya sepanjang 144,68 km akan dikerjakan pada tahun 2019. Jalan perbatasan Kalimantan ini berada di Kalimantan Barat sepanjang 849,77 km, Kalimantan Timur 243,55 km, dan Kalimantan Utara 826,66 km.

Masyarakat sudah mulai merasakan manfaat keberadaan jalan di perbatasan ini. Misalnya, di jalan Trans Papua dan Jalan Perbatasan Papua. Meskipun kendaraan yang melintas masih sedikit, namun penduduk yang sebelumnya berjalan kaki melalui medan yang sulit dan memakan waktu lama, kini jalur tersebut lebih mudah dilewati dan memangkas waktu perjalanan.

Pembangunan jalan perbatasan secara otomatis akan membuka keterisolasian wilayah. Dampaknya, akses masyarakat jadi lebih terbuka hingga kemudian terbentuk jalur-jalur logistik baru yang mendukung tumbuhnya embrio pusat-pusat pertumbuhan.

Publik, diakui atau tidak, jujur saja sangat mendukung program pembangunan seperti ini. Sebab, selama ini masyarakat di perbatasan seperti terpinggirkan. Dengan adanya pembangunan jalan di perbatasan sebagaimana yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi ini, kita benar-benar merasakan pembangunan.

Semoga program pemerataan pembangunan ini bisa diteruskan di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Kita ingin Indonesia yang maju, pembangunannya merata, dan kemakmuran bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun