Mohon tunggu...
Humas Lapas Purwakarta
Humas Lapas Purwakarta Mohon Tunggu... Lainnya - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat

Unit Pelaksana Teknis Lembaga Pemasyarakatan yang berada dalam Wilayah Kerja Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Usung Konsep Eco-Friendly Garden, Giatja Lapas Purwakarta Sulap Galon Bekas Jadi Pot Tanaman Hias

15 Mei 2024   10:54 Diperbarui: 15 Mei 2024   11:04 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)


Purwakarta -- Hingga dewasa ini sampah plastik masihmenjadi persoalan klasik di Indonesia. Mengutip laman resmi KementerianKoordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, berdasarkanhasil input dari 202 Kabupaten - Kota se-Indonesia menyebut jumlah timbunansampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampahnasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Angka tersebut adalah hasilriset Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022.

Belum lagi hasil sensus Badan Riset UrusanSungai Nusantara [BRUIN] pada tahun 2023 lalu yang dilakukan di 64 titik di 28 Kabupaten- Kota di 13 provinsi yang menunjukkan bahwa terdapat 25.733 sampah plastik.Hal ini menunjukkan bahwa sampah plastik masih menjadi persoalan utama diIndonesia.

Namun belakangan ini, trend keseriusan dalam menjagakelestarian lingkungan menunjukkan peningkatan, salah satunya seperti yangditunjukkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Purwakarta Kantor WilayahKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Jawa Barat yang mana melalui subseksi kegiatan kerja (Giatja) membuat pot tanaman hias berbahan baku dari galonplastik bekas.

Saat ditemui disela-sela kesibukannya, KepalaSub Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIB Purwakarta, Ahmaludin,menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengusung konsep eco-friendly untuk memanfaatkanlimbah plastik menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual namun tetap ramahlingkungan.

Eco-friendly berarti ramah lingkungan atau tidak merusaklingkungan. Konsep eco-friendly sendiri merupakan bentuk kegiatan ataukebijakan untuk menjaga kondisi lingkungan. Contoh wujud eco-friendly diantaranya adalah mengelola sampah atau limbah, mengurangi penggunaan plastikdan lain-lain.

"Benar, jadi konsep eco-friendly ini diusunguntuk menjadi solusi mengurangi limbah plastik sekaligus penghijauan di areaLapas Purwakarta yang memang minim lahan tanah. Disamping itu, lewat produksipot tanaman hias dari bahan galon plastik bekas ini juga untuk mengakomodasiwarga binaan yang memiliki hobby menanam serta merawat tanaman," ujarAhmaludin, Rabu 15 Mei 2024.

Ahmaludin menambahkan, pot tanaman berbahandasar galon plastik buatan Giatja Lapas Purwakarta memiliki konsep desain yangunik karena terdapat tempat penampungan air di dasar pot.

"Jadi tempat penampungan air ini fungsinyauntuk menjaga stok air, jaga-jaga kalau yang punya tanaman itu lupa menyiramitanamannya. Berikutnya yang tidak kalah penting juga berfungsi agar kelembapantanah di pot ini tetap terjaga," tambahnya.

Pot tanaman berbahan dasar galon plastik bekasini telah dipasarkan sejak gelaran Festival Pemasyarakatan bertajuk "BanggaMenggunakan Produk Dalam Lapas" yang masuk dalam rangkaian Hari Pemasyarakatanke-60 beberapa waktu lalu. Sehingga, masyarakat umum-pun bisa memesan pottanaman hias berbahan dasar galon plastik. 

"Mau pesan satuan maupun dalam jumlah banyakkami siap selama bahan masih tersedia dan untuk saat ini hanya menjual potsaja, tidak termasuk tanaman hiasnya. Kalau ingin pesan bisa hubungi Giatja LapasPurwakarta di 082119060171. Mau request corak juga bisa, karena memang nantikedepannya corak dan warna akan lebih variatif agar kreatifitas warga binaanyang jago melukis juga terakomodasi," tambahnya.

Ahmaludin berharap sub seksi kegiatan kerja(Giatja) Lapas Purwakarta bisa merambah ke kegiatan pembibitan, perawatanhingga pemasaran tanaman hias maupun tanaman yang bisa diambil manfaatnya untukkebutuhan harian rumah.

"Harapannya kita bisa melakukan pembibitanhingga pemasaran tanaman baik yang hias maupun yang bisa diambil manfaatnya sepertiwaluh, cabai, dan sebagainya. Sekalian kita ada pot-nya, sekalian juga adatanamnnya. Jadi bisa lebih rapi dan bermanfaat," tutupnya.

(Tim Humas Lapas Purwakarta)


(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)
(Foto : Reynaldi / Humas Lapas Purwakarta)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun