Mohon tunggu...
Lapas Kelas III Wahai
Lapas Kelas III Wahai Mohon Tunggu... Tata Usaha dan Rumah Tangga

Sepak Bola, IT dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Bukti Sinergitas Lapas Wahai, Warga Binaan Katolik Perdana Jalani Pembinaan Kerohanian

29 September 2025   06:23 Diperbarui: 29 September 2025   06:23 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga binaan beragama Katolik pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai secara perdana menjalani pembinaan kerohanian

Wahai, INFO_PAS - Warga binaan beragama Katolik pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai secara perdana menjalani pembinaan kerohanian yang bertempat di Gereja Ebenhaezer Lapas, Minggu (28/9). Ibadah tersebut merupakan bukti sinergitas Lapas Wahai dengan Gereja Katolik Paroki Santa Maria Immaculata yang baru saja melakukan teken Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada kamis pekan lalu.

Kepala Lapas Wahai Tersih Victor Noya menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya pelayanan rohani tersebut. "Terpenuhinya hak beribadah menurut agama dan kepercayaan yang dianut warga binaan merupakan bentuk rasa syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Meskipun agama katolik sangat minoritas, tapi pemenuhan hak warga binaan dalam program pembinaan kerohanian tetap harus kita penuhi," ungkap Tersih.

Ia pun berharap kemitraan yang telah dibangun melalui penandatanganan PKS akan berdampak pada peningkatan kualitas keimanan warga binaan. "Harapan kami tentunya warga binaan Katolik sudah bisa beribadah dalam kegiatan seperti misa, doa rosario, bimbingan iman, konseling rohani, dan pendampingan agar memiliki karakter, moral, dan bekal spiritual yang kuat untuk reintegrasi sosial yang lebih baik di masyarakat," terang Kalapas.

Kepala Subseksi Pembinaan  Lapas Wahai, Merpaty Suzana Mouw, menyambut baik terselenggaranya kegiatan tersebut. "Kami berkomitmen untuk memberikan ruang bagi seluruh warga binaan, tanpa terkecuali, dalam mengembangkan dan memperdalam iman sesuai agama dan keyakinannya masing-masing," jelasnya

Selanjutnya dalam ibadah katolik yang dipimpin oleh Pastor. Beny Richard Erick Mara, bacaan Firman Tuhan berfokus pada Kitab Lukas 16:19-31 tentang 'Orang Kaya dan Lazarus yang Miskin'.

Dalam khotbahnya, Pastor Erick menerangkan tentang pentingnya tiap manusia untuk tidak boleh larut dalam penyesalan terhadap masa lalu, melainkan belajar untuk menerima, memperbaiki diri, dan menjalani kehidupan baru dengan penuh harapan.

"Kita tidak perlu terus menyesali apa yang sudah terjadi. Yang terpenting adalah bagaimana kita melangkah ke depan dengan iman dan semangat baru. Bacaan Alkitab ini menegaskan bahwa hidup di dunia adalah kesempatan sementara yang terbatas untuk hidup dalam pertobatan dan kebaikan," terangnya.

Usai ibadah, salah satu warga binaan, WK, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya ibadah katolik perdana itu. "Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak Lapas yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk merasakan pembinaan iman melalui ibadah Katolik ini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga kami semakin dikuatkan dalam menjalani masa pembinaan di Lapas," ungkap WK.

Sementara itu dari tempat yang berbeda, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi terhadap sinergitas yang terjalin di Lapas Wahai.

"Kami sangat mengapresiasi langkah Lapas Wahai yang telah menghadirkan pembinaan rohani Katolik bagi warganya. Ini adalah bentuk nyata pemenuhan hak beragama sekaligus pembinaan mental yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi proses reintegrasi sosial warga binaan," tegasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga binaan Katolik dapat semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga setelah menjalani masa pidana nantinya mampu kembali ke tengah masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun