Mohon tunggu...
YANA MULYANA
YANA MULYANA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - ASN Lapas Cikarang

Kementerian Hukum dan HAM/Pemasyarakatan/Lapas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Petugas Lapas Cikarang Datangi Brimob dengan Persenjataan Lengkap

7 April 2021   13:18 Diperbarui: 7 April 2021   15:37 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cikarang Pusat - Tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Lembaga Pemasayarakatan Kelas IIA Cikarang gandeng Bataliyon D Satuan Brimob Polda Metro Jaya di Cikarang berikan pelatihan keterampilan menembak bagi seluruh pegawainya.
 
Sebagai upaya meningkatkan keterampilan pegawai dalam menggunakan senjata api, Lapas Cikarang yang dipimpin oleh Veri beserta jajaran pengamanan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Bataliyon D Satuan Brimob Polda Metro Jaya memberikan pelatihan menembak, Senin (05/04/2021).
 
Berlokasi di lapangan tembak Bataliyon D Sat Brimob Polda Metro Jaya, Cikarang, pelatihan menembak digelar selama 2 hari mulai dari tanggal 05 - 06 April 2021 dengan memperhitungkan tetap berjalan pelayanan di Lapas Cikarang selama pelatihan menembak berlangsung.

dokpri
dokpri
Veri mengatakan bahwa pelatihan yang diselenggarakan berkat kerjasama ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik bagi jajarannya.
 
"Menjadi suatu tanggungjawab moral bagi kami pimpinan, bahwa anggota pengamanan itu harus memahami tentang peralatan ataupun sarana prasarana dari keamanan." sambungnya.
 
"Tidak hanya memahami jenis dan bentuknya, melainkan cara kerja dan penggunaan yang tepat, namun esensinya itu lebih pada penggunaan sarana yang kita miliki tepat sasaran penggunanya," pungkasnya.
 
Veri pun menegaskan pengunaan sarana keamanan tersebut, sama sekali bukan untuk melenyapkan nyawa orang, melainkan fungsi defense, dan lebih mengarah kepada menghentikan terhadap potensi yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas jajarannya.
 
Selain itu, dirinya berharap tujuan dari pemberian pelatihan keterampilan menembak ini akan menyeimbangkan antara penggunaan yang efektif dan perawatan yang rutin.
dokpri
dokpri
Turut hadir komandan Bataliyon Kompol Budi Prasetya dan wakil komandan Bataliyon D Sat Brimob Polda Metro Jaya meninjau kegiatan menembak tersebut.
 
"Dalam pelatihan ini, rekan-rekan harus menanyakan apa yang tidak paham dalam materi yang diberikan oleh pelatih, sehingga nanti dapat memahami penggunaan dan pemeliharaan senjata ini dengan baik," kata wakil komandan mewakili komandan Bataliyon Budi Prasetya.
 
"atas kerjasama yang sudah terjalin ini, saya berharap akan terjadi secara berkelanjutan, antara Lapas dan Bataliyon D Sat Brimob Polda Metro Jaya saling menguatkan memciptakan keamanan dan ketertiban baik diluar ataupun di dalam Lapas," tuturnya.
 
Sementara itu dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan menembak ini pemberi materi keterampilan menggunakan senjata api adalah Bripka Cicio Tasur. Cicio menjelaskan Ada 4 prinsip keselamatan dalam menembak yaitu pertama selalu menganggap senjata ada isinya, kedua posisi aman dalam memegang senjata terutama jari telunjuk jangan berada di triger senjata, ketiga perhatikan arah laras senjata, dan keempat memastikan keadaan disekitar aman dan tidak mengarah sasaran.

dokpri
dokpri
Setelah pemberian teori, kegiatan dilanjut dengan kegiatan praktek yang mana pegawai terbagi menjadi dua gelombang yakni praktek melakukan bongkar pasang senjata yaitu senjata Sig Sauer Kaliber 7.65 mm dan praktek menembak di lapangan tembak yang diawasi langsung oleh pelatih Bripka Ahmad Munawir beserta 2 pendampingnya yaitu Briptu Unal Ridho dan Briptu Yoel Zabai.
 
"Setiap pegawai masing-masingnya akan diberikan 10 peluru yang mana 3 peluru awal untuk jarak 5 meter, 3 peluru kedua untuk jarak 10 meter, dan 4 peluru terakhir untuk jarak 12 meter" jelas Bripka Munawir.
 
Diakhir kegiatan, Veri menegaskan kepada jajarannya, "Apa yang telah dipelajari dan didapat pada hari ini jangan segera dilupakan, harus selalu diingat, karena itu merupakan dasar keamanan dalam pekerjaan kita. Inti dari pelatihan ini bukanlah seberapa baik dan banyak kita menembak, tetapi bagaimana efektifitas dan situasi penggunaan senjata kita nantinya. Gunakan sebagai pilihan terakhir dalam suatu masalah. Senjata utama kita dalam permasalahan adalah ada pada diri kita sendiri yakni hati dan pikiran kita," tutup Veri.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun