Cikarang Pusat - Tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Lembaga Pemasayarakatan Kelas IIA Cikarang gandeng Bataliyon D Satuan Brimob Polda Metro Jaya di Cikarang berikan pelatihan keterampilan menembak bagi seluruh pegawainya.
Â
Sebagai upaya meningkatkan keterampilan pegawai dalam menggunakan senjata api, Lapas Cikarang yang dipimpin oleh Veri beserta jajaran pengamanan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Bataliyon D Satuan Brimob Polda Metro Jaya memberikan pelatihan menembak, Senin (05/04/2021).
Â
Berlokasi di lapangan tembak Bataliyon D Sat Brimob Polda Metro Jaya, Cikarang, pelatihan menembak digelar selama 2 hari mulai dari tanggal 05 - 06 April 2021 dengan memperhitungkan tetap berjalan pelayanan di Lapas Cikarang selama pelatihan menembak berlangsung.
Â
"Menjadi suatu tanggungjawab moral bagi kami pimpinan, bahwa anggota pengamanan itu harus memahami tentang peralatan ataupun sarana prasarana dari keamanan." sambungnya.
Â
"Tidak hanya memahami jenis dan bentuknya, melainkan cara kerja dan penggunaan yang tepat, namun esensinya itu lebih pada penggunaan sarana yang kita miliki tepat sasaran penggunanya," pungkasnya.
Â
Veri pun menegaskan pengunaan sarana keamanan tersebut, sama sekali bukan untuk melenyapkan nyawa orang, melainkan fungsi defense, dan lebih mengarah kepada menghentikan terhadap potensi yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas jajarannya.
Â
Selain itu, dirinya berharap tujuan dari pemberian pelatihan keterampilan menembak ini akan menyeimbangkan antara penggunaan yang efektif dan perawatan yang rutin.
Â
"Dalam pelatihan ini, rekan-rekan harus menanyakan apa yang tidak paham dalam materi yang diberikan oleh pelatih, sehingga nanti dapat memahami penggunaan dan pemeliharaan senjata ini dengan baik," kata wakil komandan mewakili komandan Bataliyon Budi Prasetya.
Â
"atas kerjasama yang sudah terjalin ini, saya berharap akan terjadi secara berkelanjutan, antara Lapas dan Bataliyon D Sat Brimob Polda Metro Jaya saling menguatkan memciptakan keamanan dan ketertiban baik diluar ataupun di dalam Lapas," tuturnya.
Â
Sementara itu dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan menembak ini pemberi materi keterampilan menggunakan senjata api adalah Bripka Cicio Tasur. Cicio menjelaskan Ada 4 prinsip keselamatan dalam menembak yaitu pertama selalu menganggap senjata ada isinya, kedua posisi aman dalam memegang senjata terutama jari telunjuk jangan berada di triger senjata, ketiga perhatikan arah laras senjata, dan keempat memastikan keadaan disekitar aman dan tidak mengarah sasaran.
Â
"Setiap pegawai masing-masingnya akan diberikan 10 peluru yang mana 3 peluru awal untuk jarak 5 meter, 3 peluru kedua untuk jarak 10 meter, dan 4 peluru terakhir untuk jarak 12 meter" jelas Bripka Munawir.
Â
Diakhir kegiatan, Veri menegaskan kepada jajarannya, "Apa yang telah dipelajari dan didapat pada hari ini jangan segera dilupakan, harus selalu diingat, karena itu merupakan dasar keamanan dalam pekerjaan kita. Inti dari pelatihan ini bukanlah seberapa baik dan banyak kita menembak, tetapi bagaimana efektifitas dan situasi penggunaan senjata kita nantinya. Gunakan sebagai pilihan terakhir dalam suatu masalah. Senjata utama kita dalam permasalahan adalah ada pada diri kita sendiri yakni hati dan pikiran kita," tutup Veri.