Mohon tunggu...
Laode Faraz
Laode Faraz Mohon Tunggu... Mahasiswa - haloooo

hai haii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila dan Kaitannya dengan Ayat dalam Al-Quran

14 Oktober 2021   00:09 Diperbarui: 14 Oktober 2021   00:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila adalah dasar Negara Indonesia. Seperti yang sudah dibahas pada tulisan sebelum ini, Pancasila sebagai dasar Negara tentunya dijadikan sebagai tuntunan, acuan, serta dasar untuk banyak hal di Negara Indonesia. Sementara itu Negara Indonesia sendiri mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Islam, dimana dalam agama Islam sendiri Al-Qur'an lah yang merupakan pedoman hidup. Lantas apakah Pancasila dan Al-Qur'an berjalan beriringan? Atau malah bertolak belakang? Lalu mana yang harus diikuti apabila ada hal antara Pancasila dengan Al-Qur'an yang saling bertolak belakang? Maka disini saya akan mencoba sedikit mengulas serta menghubungkan antara kedua dasar itu.

Sebetulnya jika kita kaji lebih mendalam akan terungkap bahwa isi-isi dari Pancasila merupakan sesuatu yang sudah sejak lama tertulis di dalam Al-Qur'an. 

Ketuhanan yang Maha Esa

Ketuhanan yang Maha Esa ini terdapat pada Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 163 yang bermakna

"Dan Rabb kamu adalah Rabb yang Maha Esa, tidak ada Rabb selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

Pada ayat ini sudah jelas disebutkan bahwa Rabb itu Maha Esa, apa yang dimaksud dengan Maha Esa? Yaitu bahwa hanya Rabb lah yang pantas disembah, tidak ada yang lain selainnya. Rabb yang dimaksud disini adalah Allah SWT. yang merupakan Maha Pencipta alam semesta. 

Pada awal pembentukan Pancasila ini, sila pertama sempat menciptakan banyak kontroversi dikarenakan berbunyi sebagai berikut "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya." Banyak sekali yang menentang sila ini pada saat itu dikarenakan ada sebutan agama yaitu Diin Islam, padahal di Indonesia sendiri agama sangatlah beragam bukan hanya Diin Islam. Akhirnya dirubahlah bunyi dari sila pertama ini dengan "Ketuhanan yang Maha Esa" seperti yang kita kenal sekarang ini.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua ini terdapat pada Qur'an Surat Al-Ma'idah ayat 8 yang bermakna

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Pada ayat ini dijelaskan bahwa kita sebagai manusia haruslah bersikap adil dan beradab terhadap sesame dikarenakan Allah pun merupakan Rabb yang Maha Adil. Dan disebutkan juga bahwa jika kita menegakkan keadilan ini maka kita menjadi lebih dekat dengan takwa. Pada ayat ini juga disebutkan jangan sampai kita berlaku tidak adil dikarenakan adanya kebencian dalam diri kita terhadap suatu kaum. Tapi pada kenyataannya di Indonesia sendiri masih banyak hal-hal yang jauh dari kata adil karena sesuatu, entah itu karena keberpihakkan akan sesuatu, ataupun karena adanya kepentingan suatu golongan xixixi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun