Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kungkum di Bak Mandi, Serasa Bathtub Hotel Berbintang

23 April 2021   20:42 Diperbarui: 23 April 2021   20:52 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Alm) Ngabdul adalah seorang seniman multitalenta. Banyak orang lebih sering mengenalnya di panggung ketoprak dan dagelan mataram. Saya dulu antusias banget setiap kali melihat kemunculan Ngabdul di layar TVRI Yogyakarta.

Ada salah satu episode dagelan yang paling saya ingat. Ceritanya sebuah kamar mandi dipakai bersama oleh sejumlah penghuni. Penghuni lainnya merasa curiga, setiap kali habis dipergunakan oleh Ngabdul, kondisi bak mandi keruh, air juga membludak ke mana-mana. Akhirnya salah satu penghuni yang penasaran nekat mengintip waktu Ngabdul lagi mandi. 

Ternyata bak mandi dipakai kungkum oleh Ngabdul. Penghuni tersebut lalu melapor ke Bapak Kost. Bapak Kost memanggil semua penghuni termasuk Ngabdul. Setelah interogasi berbelit yang penuh kekonyolan, akhirnya Ngabdul mengaku. Tapi Ngabdul juga meminta penghuni yang melaporkan tadi juga ikut dihukum karena telah mengintip orang mandi. Ngabdul dan Basiyo, adalah dua nama legendaris dari Jogja yang bisa bikin  sakit perut karena lawakan mereka yang begitu koplak dan sableng.

Salah satu kenyataan yang sering dihadapi saat berpuasa adalah, "Lapar perut masih bisa ditahan, tapi kalau menahan haus, berat rasanya ..." Apalagi sekitar tengah hari bolong dan panas-panasnya. Bagaimana caranya untuk meredam rasa haus dan juga rasa panas ini?

Apa, menyalakan AC? Waktu itu tahun 80-an, saya baru merasakan AC ketika diajak Ayah masuk Hotel Ambarukmo untuk menemui rekannya yang datang dari luar kota. Sedang AC di kendaraan umum adalah Angin Cendela (angin dari jendela yang dibuka). Jangan harap naik bus antar kota seperti Mustika, Sumber Waras, Ramayana, Handoyo, bisa merasakan AC. Hanya di bus malam kelas Eksekutif seperti Putra Remaja dan Dwi Jaya bisa merasakannya.

Lalu apa akal kami? Tenggorokan terasa haus, muka terasa panas, kulit terasa kering. Kalau sekedar cuci muka saja rasanya masih kurang, kami memerlukan solusi menyeluruh ...

Mungkin karena dulu masih kecil, sehingga bak mandi di kamar mandi rumah pun terasa besar. Byurrr .... Hahh ... rasanya seger banget. Dulu saya ingat sering mencoba ngetes berapa lama kuat menahan napas di bawah air. Mainan gelembung dengan gayung, begitu di kedalaman bak mandi gayungnya dibalik, dan blurr .... tercipta tsunami kecil.

Rasanya suhu yang terasa panas di badan ini menjadi ternetralisir. Tapi jangan kelamaan juga berendam, ntar jadi kisut.

Sewaktu dulu pipis di toilet di kamar hotel Ambarukmo, saya sempat melirik ke bathtub yang terdapat di sana, sambil membayangkan gimana rasanya berendam di situ. Ternyata berendam di kamar mandi kami, rasanya tak kalah dengan bathtub hotel berbintang. Hotel bintang berapa? Bintang 7, soalnya di bak mandi kami cuma tersedia air dingin, kelamaan berendam bisa jadi pusing kepala. (*catatan: dulu terkenal obat sakit kepala puyer Bintang Toedjoe no 16).

Biar nggak terlalu menyolok ketahuan oleh yang lainnya, kungkum dan main airnya sembari mandi. Tinggal jam mandinya yang diajukan. Biasanya mandi baru pukul empat sore, itu juga karena nggak ingin ketinggalan film kartun di TVRI. Nah, waktu bulan puasa jam mandi sore bisa diajukan agak siangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun