Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film

Ternyata Nasib Guru Honorer di Korea juga Sama

18 Oktober 2019   13:55 Diperbarui: 18 Oktober 2019   13:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bulan lalu saya menghabiskan drama Korea "My Strange Hero". Bergenre komedi-romantis dengan dominasi suasana kehidupan sekolah.

Kisah singkatnya. Kang Bok Soo, 9 tahun lalu di-DO dari SMA karena sebuah tuduhan dan kesalahpahaman. Stigma buruk yang melekat pada Kang Bok Soo membuatnya tak bisa melanjutkan pendidikan, karena semua SMA menolaknya. Tanpa memiliki ijazah SMA, Kang Bok Soo mesti bekerja lebih keras dan bersedia melakukan bermacam pekerjaan serabutan.

Suatu insiden membuat Kang Bok Soo tampil menjadi sosok "hero", dan membuka kesempatan untuknya kembali lagi ke bangku SMA semula. SMA swasta tersebut ingin memanfaatkan Kang Bok Soo untuk pencitraan sekolah mereka. Kang Bok Soo bertemu lagi dengan gurunya yang dulu dan masih mengajar, yang tentunya semakin menua. Bertemu dengan temannya yang kini menjadi guru tetap.

Dan juga bertemu dengan mantan gebetannya dulu, Son Soo Jeong, yang menjadi guru berstatus honorer. Setelah beberapa lama menjadi siswa kembali, Kang Bok Soo akhirnya menyadari kalau di SMA tersebut banyak terjadi penyimpangan. Dari guru, petugas TU, kepala sekolah, sampai pihak yayasan, semuanya terlibat dalam bermacam kebusukan. Bahkan sogokan beredar sampai ke luar sekolah. Sejumlah kebobrokan di antaranya:

  • Orang tua menyogok kepala sekolah agar membocorkan jawaban ujian
  • Guru honorer menyogok petugas TU karena dijanjikan akan bisa diangkat menjadi guru tetap
  • Pihak yayasan mengkorupsi dana dari pemerintah yang seharusnya dialokasikan untuk para murid
  • Diskriminasi fasilitas yang diterima para murid
  • Pihak yayasan menyogok petugas dinas pendidikan agar lolos dari pengawasan.

Misi Kang Bok Soo pun berubah dari sekedar misi pribadi, menjadi keinginan membongkar segala kebusukan yang terjadi di SMA tersebut. Segala aksi Kang Bok Soo beserta "tim detektifnya", menjadi suguhan komedi dengan bermacam kekonyolan. Nah, yang ingin kita soroti dalam artikel ini adalah nasib dari Son Soo Jeong, yang menjadi guru honorer di SMA swasta tersebut. Sebenarnya Son Soo Jeong, sudah berkali-kali mengikuti seleksi guru PNS, namun masih gagal. Karena itulah ia terpaksa rela mengajar dengan status guru honorer.

Sebagai guru honorer, tiap tahun Son Soo Jeong dibayangi perasaan was-was, apakah tahun berikutnya kontraknya sebagai guru akan diperpanjang. Son Soo Jeong harus berusaha bersikap manis baik kepada pimpinan sekolah maupun para guru, sekalipun ia diperlakukan menyebalkan. Son Soo Jeong sangat memerlukan penilaian baik dari para guru lainnya, agar tidak menghambat perpanjangan kontraknya.

Pihak sekolah kerap menugaskan Son Soo Jeong pada pekerjaan-pekerjaan yang enggan dilakukan para guru lainnya, misalkan dalam mengurusi siswa-siswa yang bermasalah dan membuat ulah. Para guru lainnya, juga sering membebankan pada Son Soo Jeong, tugas-tugas yang sebenarnya bukanlah tugas pokok dari Son Soo Jeong.

Dan Son Soo Jeong tak mampu menolak permintaan (lebih layak disebut todongan) tersebut, karena ia mesti berbaik-baik pada para guru. Ada pegawai TU yang bertindak sebagai "calo", dan mengklaim bisa membantu para guru honorer agar bisa diangkat sebagai guru tetap, tentu saja dengan imbalan uang sogokan.

Bisa dibilang, Son Soo Jeong sebagai guru honorer, melakukan pekerjaan lebih banyak dari para guru tetap, tetapi penghasilannya lebih sedikit, serta ketidakpastian akan masa depannya. Jika para guru tetap bisa berleha-leha, maka Son Soo Jeong harus lebih rajin dari mereka, karena setiap tahun dia bisa terancam tak berlanjut kontraknya bila mendapat penilaian buruk.

Kalau dipikir-pikir, nasib yang menimpa Son Soo Jeong tersebut kok kayaknya sama dengan nasib para guru honorer kita. Beban kerja banyak, penghasilan sedikit, masa depan pekerjaan tak jelas. Jadi drama Korea tidak semata menampilkan kemewahan glamour serba mengkilap, tetapi juga mengajarkan pada kita mengenai realita kehidupan yang pahit, termasuk kebobrokan di dunia pendidikan. Inilah yang saya sukai dari drama Korea, keberanian dalam melakukan otokritik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun