Ada yang sama dengan tahun 1998, Â Bulan sama yaitu Mei. Bedanya Mei ini umat islam sedang dalam bulan Ramadan.
Demonstrasi terjadi persis seperti sekarang. Bedanya 1998 demontrasi untuk menurunkan presiden,2019 demontrasi menolak presiden yang menang.Â
Di kedua demontrasi itu ada Amien Rais meskipun dengan peran berbeda. Dulu menolak Orba,sekarang hendak berteman dengan para mantan barisan orba. Dengan tenaga yang berbeda karena sudah renta ,bisa jadi garangnya sama.
Tidakkah anda merasa de Javu Pak Prabowo?Anda pernah melihat hal yang sama. Demo besar-besaran yang mengundang kerusuhan.
Mungkin posisinya berbeda,dulu anda berusaha menghalau mereka demi menjaga keamanan negara,kini anda seperti berada di belakang mereka meskipun tak ada kata tersirat anda mendukung mereka.
Anda pasti ingat mencekamnya suasana saat itu. Anda pasti berfikir keras untuk menghentik aksi-aksi itu. Sebagai pemimpin pasukan,anda berfikir keras bagaimana menghentikan ini. Mestikah kekerasan jadi pilihan jika pengunjuk rasa tambah brutal.
Tak mungkin anda tak ingat saat itu. Dengan de javu yang anda miliki,bantulah demontrasi ini mereda. Temuilah pengunjuk rasa dan minta mereka untuk mengakhiri saja karena anda dan Sandiaga Uno baik-baik saja. Ajaklah Pak Jokowi dan pak Makruf sekalian. Anda menunjukkan sikap patriotik luar biasa jika iya.
Berjalanlah berpegangan tangan mendekati mereka. Katakan kita selesaikan ini lewat jalur hukum di MK.Tak perlu diteruskan unjuk rasa ini karena sudah ada korban yang jatuh.
Gemetar saya melihat kondisi ini pak. Merinding saya melihat polisi dan tentara yang meninggalkan anak istrinya di rumah untuk mengamankan kondisi. Semoga mereka dan para pengunjuk rasa tak akan tinggal nama.
De javu ini semoga berakhir manis pak..jangan seperti 1998..