Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... -

just wandering

Selanjutnya

Tutup

Nature

tabrakan prog LN dan Sistem di Indonesia

28 Agustus 2010   12:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:38 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

This is my country.. this program(software) must be like my country want!! Kata-kata itu umum terdengar di perusahaan yang memakai aplikasi dari LN.. dalih mereka adalah agar perusahaan mereka biar GO-Internasional tetapi sayang keinginan tidak disesuaikan dgn langkah yang tepat. Software yang go-IN biasanya dipilih dari negara terdekat kita seperti SIngapura, Australia dan yang cukup memalukan Malaysia. Tetapi ternyata kebanyakan para programer yg bikin ada kaitannya dengan orang India *yg gw kagetin krn India gk cuma bisa nari tp bisa bikin prog! sekalian info pemenang Speeling Bee berasal dari India! padahal eventnya ada di Amerika/negara Bahasa Inggris (bule) memilih Software LN sebenarnya tidak salah.. karena software LN sendiri memiliki kelebihan yaitu memiliki standar INternasional.. sehingga pantas donk kalau perusahaan yg pake udah atas nama Internasional. tetapi ada yg mengganjal dari pernyataan ini.. yaitu yang make ternyata adalah perusahaan yang tidak Internasional. peraturan lama masih aja mengganggu. Kalo bisa ambil contoh adalah tempat bekerjaku yaitu RS. Prog di RS normalnya memiliki yang namanya pembayaran asuransi, tetapi di Internasional pembayaran Asuransi itu setelah masuk akan langsung terbayar.. entah 1 hari atau 1 minggu.. tetapi nyatanya Asuransi suka hutang bahkan ampe 1 bulan!! dimana prog sekaliber Internasionalpun akan menolak pembayaran ! tetapi di Indonesia hal itu harus di maklumi, yaitu menghutang agak lama dr waktu / limit yg ditentukan *standar belum di utik2 gara2 hal yg tidak sederhana tersebut, perusahaan rela kelluar kocek tidak sedikit. Entah itu manggil programernya (yang lucunya cuma ada 2 org di Dunia bisa bahasa tsb) atau disuruh remote dari LN ke Indonesia!! sebagai programer membuat sistem sesuai keinginan klien seh gampang2 aja.. tetapi atasannya yang bisa dikatakan tahu sistem tidak mengizinkan.. hal ini terkadang bikin tabrakan.. satu dgn sistem Indonesia.. satu dengan sistem internasional gampangnya.. harusnya bisa GO INT malah jadi STAY-INDO gara2 gk bisa meninggalkan kebiasaan lama. hal itu bisa dimaklumi krn yg namanya GO INT itu tidak bisa semudah membalikkan tangan.. malah takutnya klien bakal pergi gara2 gk cocok dgn sistem yg diterapkan.. oleh sebab itu program Indonesia.. dr tangan anak bangsa dibutuhkan.. ke egoisan pengen go-INT harus di pangkas! kalau perlu tetap aja STAY-INDO tetapi harus melakukan perbaikan disana-sini!! penulis tidak menyalahkan kl tetap STAY-INDO tetapi tetap STAY tidak bagus. harusnya bisa bangkit donk.. perbaiki kekurangan dengan perlahan mempelajari tehnik dr Internasional!! siapa tau dan pasti perusahaan jadi Internasional.. seperti RS saya yang memakai nama In.... dan emang system didalamnya jg Int... eh maaf udah dilarang pake nama Int... !! penulis mengharapkan agar pembaca dapat mengerti bahwa kesalahan ini sering terjadi.. gara2 egois pengen INT.. pake barang INT en malah buang2 uang cuma pengen pasang barang yg cuma pake sekilas!! kalau di Islam ini dibilang Mubazir! pakailah yang sesuai dengan perusahaan dan kebutuhan kamu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun