Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa SI Program Pendidikan Geografi

Fail fast, learn fast, improve fast.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Anak Marjinal Melalui Program Pendampingan Belajar oleh Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang

15 November 2022   22:10 Diperbarui: 15 November 2022   22:15 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang handal di masa yang akan datang. Pendidikan diharapkan dapat menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, permasalahan yang kerap kali terjadi di indonesia adalah mengenai pemerataan pendidikan yang masih kurang. Pada dasarnya, pendidikan di Indonesi adalah hak bagi setiap warga. Namun, pada kenyataannya tidak semua anak dapat merasakan hal tersebut, terlebih bagi anak jalanan dan kaum marjinal. 

Dalam sebuah aksi kemanusiaan, sekelompok mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang telah berperan serta membantu memberdayakan kalangan anak marjinal di Kota Malang melalui kegiatan Program Pendampingan Belajar yang telah dilakukan selama dua minggu. 

Disamping itu, penggalangan donasi juga dilakukan untuk membantu mereka mendapatkan kemudahan akses belajar melalui peralatan tulis yang diberikan seperti buku tulis, buku gambar, pensil, kuas, cat air, dan berbagai macam peralatan sekolah lainnya. Dengan adanya penyaluran donasi ini diharapkan dapat membantu mereka agar tidak kesulitan mendapatkan fasilitas belajar dan peralatan tulis yang memadai.  

Anak marjinal sendiri diartikan sebagai anak yang lahir dari keluarga yang tinggal atau merupakan bagian dari masyarakat yang terpinggirkan. Anak-anak yang dianggap kurang beruntung karena masalah ekonomi, perbedaan ras, pembatasan fisik, atau bias gender dianggap sebagai anak marjinal. Dalam mewadahi kegiatan ini, mereka juga dibantu oleh komunitas Save Street Child Malang

Kak, Save Street Child Malang itu apa?

Save Street Child Malang atau sering disebut SSCM adalah komunitas independen yang berfokus dibidang pendidikan anak jalanan dan marjinal. Komunitas ini telah lama bergerak di bidang kemanusiaan untuk memfasilitasi anak jalanan dan kaum marjinal yang ada di Kota Malang. Berdiri sejak tanggal 6 maret 2012 dan diinisiasi oleh kalangan mahasiswa hingga akhirnya berkembang pesat hingga saat ini. Untuk menunjang proses pemberdayaan, dan memiliki arah yang jelas Komunitas Save Street Child Malang (SSCM) mempunyai Visi "Menjadi fasilitator bagi anak jalanan dan anak marjinal di Kota Malang demi terwujudnya cita-cita anak jalanan dan anak marjinal"

Dalam melaksanakan aksi kegiataannya, sekelompok Mahasiswa Universitas Negeri Malang telah merancang alur kegiatan yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan laporan. Tahapan awal yang mereka lakukan ialah melakukan survei lokasi terlebih dahulu yang dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2022 yang berlokasi di Mushola Darut Tauhid, Jalan Muharto Gang 7, RT 06 RW 10, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

 "Untuk permasalahannya sendiri sebenarnya karena kami ini kekurangan SDM. Jadi, pandemi Covid-19 banyak kegiatan pembelajaran yang tertunda. Sejak itu banyak kakak-kakak pengajar yang pulang kampung. Karena penundaan kegiatan pembelajaran yang cukup lama, bahkan banyak kakak-kakak pengajar yang sudah tidak berkontak lagi dengan kami lagi" ujar mas Yudho selaku pelaksana kegiatan lapangan di komunitas SSCM.

Dari situlah para mahasiswa berinisiatif untuk melakukan program pemberdayaan yang meliputi kegiatan pendampingan belajar bagi anak-anak marjinal yang ada di komunitas SSCM. Kegiatan pembelajaran di SSCM dilakukan secara rutin mulai tanggal 24-31 Oktober 2022 pada setiap hari Senin, pukul 19.00 WIB.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Kegiatan pendampingan belajar di SSCM meliputi beberapa hal seperti membantu mereka mengerjakan PR, bernyanyi bersama, menggambar, melukis dan mewarnai, berdoa bersama, dan masih banyak lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun