[caption id="attachment_244052" align="aligncenter" width="540" caption="Potret orang tua di shandong, foto pribadi"][/caption]
Judulnya rada-rada serem ya? tapi memang benar inilah yang terjadi di beberapa desa miskin di China seperti desa Zhengyang di Henan. Beberapa hari ini berita tersebut menghiasa media online di Shandong yang saya baca. Desa Zhengyang merupakan desa termiskin di propinsi Henan, banyak orangtua yang berusai lanjut tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, untuk bertanipun mereka sudah tidak sanggup.
Sebuah kasus terungkap oleh kepolisian di Henan saat kakek Zhang usia 70 tahun dan beberapa orangtua lainya pergi mengajukan visa perjalanan untuk ke Malaysia, Thailan dan Singapora. Saat diselidiki mereka memiliki alamat tujuan yang sama, dari situ muncul kecurigaan bahwa mereka adalah orangtua yang miskin dari desa yang miskin pula sangatlah tidak mungkin mereka melakukan perjalanan wisata ke luar negri. Apa yang mereka lakukan untuk mengajukan visa perjalanan ke luar negri.
Ternyatasetelah diselidiki diketahui bahwa kakek Zhang pergi ke Kuala lumpur untuk menjadi pengemis dijalan. Semuanya berawal saat iya bertemu dengan orang asing yang mengajaknya untuk melakukan pekerjaan tersebut. Kakek Zhang dan beberapa orangtua yang berusia lanjut tinggal bersama di rumah yang disediakan oleh orang asing tersebut. Setiap hari mereka akan dibawa kejalanan, mereka duduk dipinggir jalan sambil mengangkat topi dan tak mengeluarkan sepatah katapun.
Pendapatan yang mereka peroleh dibagi menjadi 60 % untuk mereka dan 40 % untuk orang asing tersebut. Dari mengemis kakek Zhang bisa mengahsilkan 3000yuan perbulan bahkan teman-temanya bisa mencapai 100 rb yuan perbulan. Wow banget ya punya penghasilan setara dengan 15 jt rupiah hehehehhe. jadi ingat tentang pengemis di Indonesia yang bisa meraup uang segitu besar juga.
Tidak heran menurut saya angka yang segitu besar membuat kakek Zhang dan teman-temannya merasa keenakan tanpa harus bekerja keras hanya duduk dipinggir jalan seharian mereka bisa mendapat uang banyak. Bisa pergi keluar negri jugaa heheheheh kan asik tuh daripada kalau mengemis dinegaranya sendiri bakalan direndahkan orang kan mendingan mengemis dinegara orang. Lagian menjadi pengemis di China adalah pekerjaan yang hina menurut banyak orang.
Kalau pegi keluar di Shandong ini saya memang jarang banget lihat pengemis dijalanan kalaupun ada hanya satu atau dua orang saja. Itupun mereka tidak meminta uang kepada orang, mereka hanya akan mengambil makanan dari tong sampah. Pernah suatu ketika saya memberi mereka makanan berupa roti yang saya beli wiiiiiiiih mereka senang banget dan mengucapkan terimakasih yang tak terkira. Sepertinya mereka melakukan itu karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan perutnya ya. Tidak seperti ditanah air para pengemis yang meminta uang kebanyakan maksa kalau gak dikasih.
Jika tahu di Indonesia bisa meraup uang segitu besar dari mengemis bukan tidak mungkin para kekek dari desa miskin di China datang ke Indonesia ya hehehhehe. Semoga enggak ya kalau iya bakalan bertambah banyak orang yang mengemis di Indonesia.
Usia mereka yang tak muda lagi dan tidak bisa menghasilkan uang yang cukup menjadikan mereka kerja serabutan agar memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sementara jika memiliki anak mereka juga tidak bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup orangtuanya karena anak-anak yang sudah menikah biasanya tidak tinggal bersama lagi mereka akan pindah dan pergi bersama keluarganya. Jikapun bisa ikut tinggal mereka biasanya akan mengasuh cucu-cucunya karena anak dan menantunya sibuk bekerja.
Akibatnya banyak orang-orang tua yang kekurangan, jika mengandalkan tunjangan dari pemerintah maka sangatlah tidak cukup. Bayangkan saja uang 70 yuan yang mereka terima setiap bulannya mana bisa buat makan hehehehe untuk bayar listrik aja kurang. Paling cuma cukup buat beli sekarung tepung.
Karenanya orang China saat mudanya itu rajin bekerja dan menabung untuk hari tuanya nanti. Tetangga samping apartemen tempat saya tinggal adalah seorang nenek tua yang berusia 80 tahun iya tinggal sendiri darinya lah saya tahu setiap bulan iya memperoleh uang dari pemerintah walau kecil tetapi iya sudah bersyukur. Iya tidak memiliki anak tetapi iya memiliki sebuah apartemen kecil yang iya seewakan, suaminya telah meninggal cukup lama. Dari uang sewa tersebut iya bertahan hidup setiap harinya. Jika tidak maka sudah berusia lanjut juga masih harus mencari uang.