Mohon tunggu...
Lailiyah Nurul Safitri
Lailiyah Nurul Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hanya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Selokan Tersumbat, Salah Siapa?

8 April 2022   20:00 Diperbarui: 8 April 2022   20:01 2980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meluapnya air dari selokan hingga ke perempatan jalan raya (Sumber: Dokumen Pribadi)

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
(Sumber: Dokumen Pribadi pada 08/04/22)
(Sumber: Dokumen Pribadi pada 08/04/22)
Sampah merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengapa? Karena hampir semua manusia pasti pernah menghasilkan sampah. Entah sampah yang dihasilkan berbentuk sampah rumah tangga, sampah industri, sampah medis, dan berbagai jenis sampah lainnya. Adanya berbagai jenis sampah ini apabila tidak dikelola dengan baik pasti akan menjadi persoalan-persoalan baru dalam kehidupan manusia, contohnya dalam aspek kesehatan yaitu munculnya penyakit diare karena pengelolaan sampah yang tidak benar, kemudian dalam aspek lingkungan --- sampah yang menumpuk dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan juga ketidaknyamanan masyarakat dalam melakukan suatu kegiatan.

(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Salah satu bukti permasalahan sampah ini dapat terlihat di lokasi perempatan lampu merah Ambar Ketawang, Jl. Nasional III No.187, Depok, Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang terkena genangan luapan air hingga ke jalan raya sejak tanggal 31 Maret hingga 6 April 2022. Gambar tersebut merupakan gambar yang diambil pada hari kedua (01/04) adanya genangan. Sedangkan pada hari pertama, genangan air lebih deras dan lebih tinggi daripada hari kedua. Diduga meluapnya air selokan ini disebabkan tersumbatnya selokan oleh sampah. Adanya genangan ini memang tidak terlalu berakibat fatal, namun dapat mempengaruhi aktivitas warga. Pasalnya, genangan tersebut menyebabkan jalan menjadi licin sehingga bagi para pengguna jalan yang ingin melintas harus lebih hati-hati dan menurunkan laju kecepatan kendaraannya agar saat melintasi genangan tersebut tidak mengenai pengguna jalan lainnya. Selain itu, sampah yang menjadi penyumbat selokan hanya diletakkan di pinggir jalan sehingga mengganggu pemandangan dan kenyamanan.

Walaupun hal seperti ini bukanlah masalah besar, tetapi disinilah letak kesadaran masyarakat diuji, tentang bagaimana respon mereka terhadap hal ini pastinya akan berpengaruh kepada sikap yang akan mereka lakukan kedepannya. Jika masyarakat kurang perhatian terhadap hal tersebut maka dapat memungkinkan terjadinya hal yang lebih besar lagi daripada kondisi itu.

(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Dapat dilihat dari gambar bahwa meluapnya air selokan didominasi oleh sampah plastik dan juga sampah rerumputan.

"Banyaknya sampah rerumputan ini berasal dari aktivitas pemotongan rumput. Memang benar bahwa pemotongan rumput ini sangat membantu masyarakat sekitar agar lingkungan asri, tetapi bekas rumput yang dipotong tidak diangkut dan akhirnya terbawa angin, bahkan ada yang masuk ke selokan" ujar A, seorang warga yang tinggal di lingkungan tersebut. A juga mengungkapkan bahwa ia sering mengambil sampah-sampah yang hanyut dari selokan agar tidak tersumbat. Sampah tersebut juga tak lain adalah sampah plastik seperti botol minuman dan kemasan makanan ringan. Bahkan A juga mengaku bahwa ia sering melihat beberapa pengguna jalan yang membuang sampahnya ke selokan sembari menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau.

Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa kesadaran masyarakat masih terbilang minim terhadap persoalan sampah. Apabila dibiarkan terus maka masalah-masalah akibat sampah ini akan sulit untuk dihindari. Sebaiknya jangan hanya bisa menghasilkan sampah saja, tetapi tidak mau ikut peduli terhadap sampah yang dihasilkan. Beruntunglah kepada pihak-pihak masyarakat yang sudah peduli terhadap lingkungan, sebab dengan adanya mereka maka masalah sampah ini bisa lebih terbantu --- misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, maka sampah tidak akan menumpuk di selokan. Namun, sayangnya masih ada beberapa masyarakat yang memandang sepele masalah sampah.

Sebenarnya, untuk mengatasi masalah sampah ini kurang lebih sama seperti solusi yang terdahulu, misalnya dengan hal sederhana seperti mengantongi sampah plastik ketika belum menemukan tempat sampah dan sebagainya. Hanya saja letak kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnyalah yang masih kurang. Lalu bagaimana cara untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat? mulailah dengan mengikuti langkah 3B berikut,

  • Berniat

Untuk melakukan suatu hal atau kegiatan apapun pasti membutuhkan niat sebab niat yang baik pasti akan membawa ke jalan yang baik pula. Tanamkan lah niat dalam diri bahwa "Dengan membuang sampah pada tempatnya maka saya telah membantu orang lain agar tidak terkena dampak dari sampah yang saya buang" atau dengan niat-niat positif lainnya yang dapat ditumbuhkan dari hal-hal kecil seperti itu. Dengan niat baik maka hati kita akan cenderung melakukan apa yang telah diniatkan.

  • Bertekad

Niat tanpa tekad apalah gunanya? Oleh karena itu, setelah berniat tentu perlu tekad untuk mewujudkan niat tersebut. Tekad ini dapat dimulai dari diri sendiri karena akan sulit bagi seseorang untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sekitarnya jika tidak dimulai dari menjaga kebersihan diri. Ketika kita sudah merasa nyaman dengan kondisi diri yang bersih maka akan berimbas kepada lingkungan sekitar kita juga. Mau tidak mau karena sudah terbiasa hidup bersih maka kita cenderung untuk menciptakan lingkungan yang sama bersihnya.

  • Berkemauan

Berkemauan untuk melakukan aksi nyata dari kedua hal diatas tentu penting. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Pinggir jalan, selokan, sungai, dan tempat umum lainnya bukanlah tempat untuk membuang sampah, kecuali jika disana memang disediakan tempat sampah. Adanya kesadaran sederhana seperti itu perlu ditanamkan dengan baik agar tidak terbiasa membuang sampah sembarangan. Apabila hal tersebut bisa dilakukan secara terus menerus tentu akan menjadi sebuah kebiasaan yang bernilai positif karena yang diuntungkan bukan hanya diri kita saja, tetapi juga orang lain. Mengapa? Karena dengan membuang sampah pada tempatnya tentu tidak akan mengganggu orang lain, entah itu dari bau yang dihasilkan atau bahkan dari sisi kenyamanan publik. Selain itu, dampak dari banyaknya sampah juga dapat terhindari, seperti contohnya banjir.

Mulai dari sekarang, marilah lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Sebab kalau bukan kita, lalu siapa lagi? Walaupun memang ada petugas kebersihan, tetapi mereka hanya bertugas membantu untuk menjaga kebersihan. Kunci pokoknya tetap berada di masyarakat itu sendiri karena merekalah yang menjadi faktor utama dalam mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, kesadaran tentang masalah sampah perlu lebih ditingkatkan. Mulailah membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya agar tercipta lingkungan yang bersih, nyaman, dan indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun