Mohon tunggu...
Lyfe

Indonesia Darurat Lagu Anak

16 Desember 2017   14:26 Diperbarui: 16 Desember 2017   14:30 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat seorang anak berada diantara usia 2-7 tahun, masa itu adalah masa bagi mereka untuk meniru dan menyerap pengetahuan denga cepat. Ketika anak mulai berbicara, ia akna menirukan perkataan apa saja yang didengarnya, lalu menyimpannya ke dalam otak. Termasuk juga lirik lagu. Maka, tidak heran mengapa hingga saat ini kita masih ingat lirik lagu yang sejak kecil kita nyanyikan, meski tidak pernah sengaja menghafalkannya. Namun, saat ini rupanya tidak ada lagu yang layak dikonsumsi untuk anak-anak. 

Jika dulu kita mengenal Tasya dengan lagu Libur Tlah Tibanya, maka ketika Tasya beranjak dewasa, ia pun libur menyanyikan lagu anak-anak. Mengapa lagu anak menjadi hal yang patut untuk disoroti? Karena secara tidak langsung, lirik dan makna yang terkandung di dalam lagu dapat berpengaruh terhadap cara berpikir dan gaya berbicara anak. Sayangnya, anak-anak zaman sekarang tidak memiliki lagu yang layak dikonsumsi sesuai dengan usia mereka. 

Kita lihat saja, anak-anak tetangga kita, bahkan mungkin saudara kita sendiri sangat hafal lagu Jaran Goyang, Iwak Peyek, Oplosan, dan lagu-lagu lain yang pada dasarnya lagu itu untuk orang dewasa. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menghafal lirik lagu itu. cukup dengan sekali dua kali mendengarnya, mereka akan langsung hafal dan menyanyikannya sepanjang hari. Dalam lirik-lirik lagu itu terdapat kata-kata tidak etis dan bahasa jawa kasar yang tidak seharusnya dikonsumsi oleh mereka. Hal ini tentu berakibat pada gaya bicara mereka yang kasar, asal ngomong, dan tak jarang berpengaruh terhadap pemikiran mereka. Anak-anak akan memikirkan tentang percintaan, kegalauan, yang seharusnya belum mereka pikirkan. 

Anak-anak seharusnya disuguhi lagu-lagu yang membentuk kepribadian ceria, kepribadian yang sopan, dan pantang menyerah. Jika dulu kita mengenal lagu pelangi-pelangi dan bintang kecil, secara tidak sadar kita telah diajari untuk mengagungkan ciptaan Tuhan. Ada pula lagu anak gembala yang membuat membangun sifat ceria dan semangat dalam diri anak. Namun, kemana lagu-lagu itu saat ini?

Nah disinilah peran petugas BK di sekolah untuk memberikan penyuluhan mengenai lagu-lagu yang memang layak di konsumsi untuk kalangan seusia mereka. Petugas BK di sekolah sangat beroeran penting dalam membentuk karakteristik dan kepribadian maupun pola pikir para peserta didik, walaupun ini merupakan hal yang sangat sepele, namun itu sangat mempengaruhi pola pikir mereka. Sudah sangat di haruskan bagi para petugas BK di sekolah untuk memperhatikan kondisi tersebut..

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun