Mohon tunggu...
Lailatul Syadiyah
Lailatul Syadiyah Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Start from happiness

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lanjutan Cerita Cringe Moment Weemar Aditya dan Sahabat Dakwah Lainnya

11 Juni 2021   06:28 Diperbarui: 11 Juni 2021   06:33 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Cringe moment selanjutnya adalah cerita dari Mas Shiffrun, yakni pas SD menjelang rapotan. Kebetulan pulang sekolah tidak dijemput orang tua, sudah biasa jalan kaki sampai rumah. Kemudian ia mampir beli cilok, disitulah cerita dimulai. Ia mulai memainkan uang yang dia buat beli cilok tadi sambal mencandai Abang Ciloknya, "Bang kalau uangnya gak ditaruh di dalem uangnya saya buat beli lagi ya Bang." Sambil cengengesan ala anak polos dia bercanda seperti itu.

Nah pada saat yang sama datang bapak tukang becak kemudian megang tanganShiffrun kecil, kemudian bilang, "Kamu mau nyuri ya?" Abang Cilok membela Shiffrun kecil, kalau dia sudah biasa main disini, dan memang langganan juga.

Tapi bapak tukang becak itu tetap saja memfitnah, membawa dia ke sekolah dan masih ada guru yang belum pulang. Karena masih kecil, Shiffrun tidak kuasa untuk mengelak dan membela diri, yang keluar dari mulutny hanya bisa tangis dan rasa dendam yang berlipat-lipat, kemudian ia pulang dalam keadaan malu.

Tidak lama setelah kejadian itu, bapak tukang becak tadi diangkat  menjadi satpam di sekolahnya. Satu podcast langsung heboh. "Wah elo jadi korban pengangkatan jabatan lo." Bapak itu beruntung banget berarti bisa manfaatin lo waktu itu." Daar, daar, daar, pecahlah satu podcast.

Saat rapotan datang Mas Shiffrun mendapat rangking 4 di kelsnya, kemudian guru bilang kepadanya  sebenernya Mas Shiffrun bisa peringkat 1, tetapi karena nakal, ia hanya bisa ranking 4. Wah, tambah dendam bathin si Shiffrun kecil ini. Sejak saat itu ia jadi malas untuk belajar.

Cerita Mas Risco kali ini memberikan nuansa yang berbeda, jika sebelumnya cerita Mas Shiffrun menjadi korban fitnah, namun kali ini Mas Risco mengakui  ini merupakan salah satu kecerobohannya saat kelas 2 SMP. Anak-anak umur segitu lagi aktif-aktifnya pengen menunjukkan apa yang dia bisa ke teman dekatnya, biar punya temen banyak. Singkat cerita Mas Risco menawarkan dirinya untuk memberi tumpangan pada teman-temannya pada hari Jumat kala itu, karena orang tua Mas Risco kecil selalu menjemput di hari Jumat agar tidak telat Sholat Jumatnya.

Kemudian datanglah sebuah mobil yang mirip sama mobil orang tua Mas Risco kecil, teman-temannya yang sekitar 8 orang tadi disuruh masuk duluan, setelah mereka semua sudah duduk rapi, baru Mas Risco masuk ke dalam mobil itu, eh kaget bukan kepalang, Mas Risco melihat orang lain dalam mobil itu. bahkan orang tuanya tidak ada. Karena bingung akhirnya dia lari meninggalkan teman-temannya. Otomatis teman-temannya kaget, "Lah punya masalah apa nih Risco ama Bapaknya." Untung mereka semua keluar mobil. Eh ternyata pemilik mobil itu bukan Ayah Mas Risco, itu hanya mobil yang mirip saja.

Singkat cerita kejadian itu terulang kembali saat sudah dewasa melalui order ojek online, karena nama depannya sama.

Cerita selanjutnya dari Mas Gilang saat kumpul di kepanitiaan saat SMA, teman-temannya ngejoke dengan memberi pertanyaan, "Eh kalian tau nggak, cara mengeja Ustadz pake dua huruf?" semuanya bingung dan ada yang menjawab, "OE lama" "Ha??" semua melongo, ini bener-bener cringe moment.

Mas Weemarpun menambahi terkadang cringe moment ini sering terjadi di kelas-kelas dakwah. Semua itu terjadi tergantung respon dari audience itu sendiri. Seperti saat Mas Weemar di kelas dakwah menunjukkan foto tarzan yang ada tutupnya, kemudian bertanya kepada audience, kira tutup ini seperti apa? Para jamaah ada yang menjawab "Celemek", "Jilbab" bla, bla, bla. Kemudian Mas Weemar nyeletuk, "kayak niqob dong." Padahal jawaban seperti itu di kelas-kelas sebelumnya biasa saja. Tetapi pas di kelas itu saja, ada yang respon dan ini di luar dugaan, "Wah jangan gitu dong, Mas, kasihan di belakang ada yang pakai niqob lo."

Hal semacam ini sering terjadi di kelas-kelas dakwah, sebenarnya tergantung respon dalam kelas itu. jadi cringe moment seperti ini bisa kapanpun terjadi., yang jelas kitapun juga harus bisa menyikapinya dengan bijak.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun