Mohon tunggu...
Laila Nur Azizah
Laila Nur Azizah Mohon Tunggu... -

PBA 16 - UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Peserta Didik Melalui Assesmen

17 Oktober 2018   17:46 Diperbarui: 17 Oktober 2018   17:53 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah mengenal apa itu Bimbingan Konseling, Tujuan, tugas, Landasan dan fungsinya, sekarang beralih pada sesuatu yang dianggap kunci dari Bimbingan dan Konseling yaitu asessmen BK. Disebut sebagai kunci dari bimbingan konseling karena asesmen merupakan bagian yang terintegral dengan proses terapi maupun semua kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. 

Dan asessmen ini dilakukan untuk menggali lebih dalam lagi mengenai dinamika, sumber-sumber ataupun faktor tertentu yang menyebabkan munculnya suatu masalah pada diri peserta didik baik setelah atau pada saat proses konseling itu terjadi karena asesmen merupakan salah satu kegiatan pengukuran.

Dalam bimbingan konseling pengertian asessmen yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor sebelum, selama, dan setelah konseling tersebut dilaksanakan atau berlangsung (Ratna Widiastuti, 2010). 

Dengan asessmen ini, seorang konselor bisa mengetahui keadaan dari  konseling dan kiat-kiat untuk menilai atau mengukur tentang keadaan konseling tersebut dan bisa mengetahui apakah yg harus dilakukan selanjutnya oleh seorang konselor.

Semua indikator assesmmen dalam bimbingan  konseling diukur secara kualitatif, hasilnya dianalisis untuk mengetahui kemampuan klien dalam mengambil keputusan di akhir konseling, serta melihat kendala atau masalah yang dihadapi konseling  dalam proses konseling maupun kendala dalam melaksanakan keputusan yang telah ditetapkannya.

Assesmen yang tidak dilakukan secara objektif, akan berpengaruh pada pelayanan konseling oleh konselor (Guru BK). Hal ini akan berakibat tidak baik pada diri konseling, bahkan terhadap konselor itu sendiri untuk jangka panjang maupun jangka pendek karena Assesmen dalam bimbingan dan konseling merupakan assesmen yang berbasis individu dan berkelanjutan. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal untuk perencanaan assesmen agar data yang diperoleh valid) dan dapat dipercaya (reliabel) diantaranya:

  1. Memilih fokus assesmen pada aspek tertentu dari diri konseling (peserta didik),
  2. Memilih instrumen yang akan digunakan (seperti tes psikologis, observasi,   inventori, dan sebagainya.),
  3. Penetapan waktu (kapan aseesmen akan dilakukan),
  4. Validitas dan reliabilitas.

Setelah perencanaan assesmen selesai, selanjutnya adalah bagaimana melaksanakan rencana yang telah dibuat tersebut , selanjutnya analisis data (melakukan analisis terhadap data yang diperoleh melalui instrumen yang digunakan untuk mengambil data), kemudia Interpretasi (upaya mengatur dan menilai fakta), menafsirkan pandangan, dan merumuskan kesimpulan yang mendukung dan penafsiran ini harus dirumuskan dengan hati-hati, jujur, dan terbuka, agar tidak terjadi kekeliruan.

Langkah ahir dari asesmen yaitu tindak lanjut ,  apakah konseler perlu melakukan konseling yang memfokuskan pada aspek yang berbeda lainnya, atau apakah klien perlu mendapatkan perlakuan tertentu dalam proses konseling. Inilah beberapa langkah dalam proses analisis dalam melakukan assesment, semoga bisa bermanfaat baik bagi pembaca ataupn bagi penulis sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun