Mohon tunggu...
Laila Safira
Laila Safira Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Sukses Dunia Akhirat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desa Ngepoh dengan Tradisinya

20 Maret 2020   09:31 Diperbarui: 20 Maret 2020   09:48 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nama : LAILA SAFIRA

NIM    : U20194031

Kelas  : SPI1

Semester : 2

Desa Ngepoh, Jl. Ronggo Jalu, Kabupaten Probolinggo,  dimana desa ini sangat beragam bahasa, beragam keindahan dan Desa Ngepoh ini sangat kuat dan kental dengan adanya tradisi. Yang mana dengan adanya tradisi ini masyarakat akan saling menghormati, menyayangi dan saling berintetaksi yang akan membuat masyarakat senang dan menumbuhkan rasa kerukunan antar masyarakat. 

Sebelum membahas lebih lanjut saya akan menjelaskan apa itu tradisi. Tradisi juga bisa di sebut dengan kebiasaan, dimaana kebiasaan itu tetus menerus di lakukan dari sejak dulu sampai sekarang. Maksudnya sesuatu yang di lakukan dari sejak lama sampai sekarang masih di lakukan walaupun sekarang zaman modern.

Nah saya akan menceritakan tentang tradisi yang ada di Desa Ngepoh, Kota Probolinggo yang sangat kental dengan tradisi nya seperti selametan di hari kamis, selametan desa setiap tahun, selametan 4 bulanan, Yasinan ibu -- ibu yang di lakukan pada hari sabtu malam minggu sedangkan Yasinan Bapak- Bapak yang dilakukan pada hari jum'at malam sabtu dan banyak lagi tradisi -- tradisi di Desa Ngepoh. 

Desa Ngepoh, Rt 07, Rw 02, tempat dimana saya dilahirkan di dunia ini dan tempat dimana saya memulai hidup yang lebih sukses. Yang Saya amati di desa saya tentang tradisinua emang benar sekali sangat kental dengan tradisi dan masyarakat nya sangat percaya ada nya takhayul -- takhayul masa lalu.

Setiap hari kamis masyarakat Desa Ngepoh akan menyiapkan makanan dan minuman untuk saudara -- saudara kita yang telah meninggal dan kemudian makanan minuman itu akan di sedekahkan atau saling tukar menukar antar tetangga dan kerabat sebelum di sedekahkan makanan minuman itu di doakan yang akan di khususkan kepada saudara kita yang telah meninggal dan makanan minuman itu tidak boleh di makan atau d minum sendiri tetapi harus d tukar dengan orang lain. Saya pernah bertanya kepada nenek saya sendiri tentang tradisi ini.

Si Cewek : Nek saya mau bertanya! Kenapa ada selametan kayak ini, untuk apa selamatan ini dan apa manfaat nya?

Nenek : kenapa nenek melalukan tradisi ini karena nenek itu awal nya hanya mengikuti orang -- orang zaman dahulu, dan selamatan ini untuk saudara -- saudara kita yang  telah meninggal, yang manfaat nya itu juga untuk saudara -- saudara kita, dimana makanan minuman yang disajikan nanti di doakan yang dikhususkan kepada saudara -- saudara kita dan setelah itu makanan yang di sajikan itu di tukar dengan tetangga atau kerabat yang terdekat itu yang nanti menumbuhkan rasa kerukunan, kasih sayang dan lain- lain. Paham ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun