Mohon tunggu...
Laila Nuril Jannah
Laila Nuril Jannah Mohon Tunggu... -

Communication 4th Of Tribhuwana TunggaDewi University # Malang, East Java # Cerewet, Bawel, Nyebelin :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Larangan Mengolok Orang Lain

2 Mei 2014   16:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam islam, mengolok orang lain itu termasuk su’ul adzab. Selainitu, orang islam yang beriman, mustahil melakukan hal tersebut (olok-olok) seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al Hujurat ayat 11 yang artinya “ Wahai orang-orang yang beriman! Jangan mengolok-olok suatu kaum terhadap kaum yang lain, bisa jadi keberadaan kaum yang diolok-olok lebih bagus dari kaum yang mengolok-olok. Dan janganlah mengolok-olok seorang wanita terhadap perempuan lain, bisa jadi mereka yang diolok-olok lebih bagus dari wanita yang mengolok. Dan janganlah kalian membiasakan mencela terhadap diri kalian sendiri dan janganlah kalian saling memanggil dengan gelar yang buruk. Karena seburuk-buruk nama itu adalah menyesatkan/kefasikan sesudah keimanan. Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itu golongan orang-orang yang dholim”. Disini sangatlah jelas bahwa Allah itu membenci hambanya yang beriman tapi suka mengolok-olok orang lain. Mengapa demikian ? karena iman yang ada pada hamba Allah itu adalah sebuah pemberian. Pemberian itu berfungsi sebagai modal dasar untuk melaksanakan kehidupan. Jadi, jika ada orang yang suka mengolok-olok orang lain bisa dikatakan orang itu adalah orang yang belum bisa mengimplementasikan iman yang diberi oleh Allah untuk hal kebaikan.

Pada ayat tersebut dijelaskan pula bahwa belum tentu orang yang diolok itu lebih baik daripada orang yang mengolok. Malah bisa jadi orang yang diolok itu lebih baik daripada orang yang mengolok.Jadi, jika kita menjadi orang yang diolok, maka lebih baik kita diam saja. Karena yang kita pasti mendapat kebaikan. Sebaliknya, orang yang mengolok akan mendapatkan kejelekan yang sudah dilontarkan olehnya sendiri. Sebab, mengolok orang lain itu sama dengan kita mengolok diri kita sendiri. Mengapa demikian ? Karena dia itu mengolok seorang manusia makhluk ciptaan Allah, sedangkan dia sendiri pun makhluk ciptaan Allah juga. Jadi, sama saja kan dia mengolok dirinya sendiri ?

Yang disebut dalam ayat ini hanya wanita, mengapa demikian ? Karena mayoritas yang suka mengolok-olok adalah para wanita. Wanita itu suka berkumpul, kalau sudah ngumpul pasti akan menggunjing dan gunjingan itu pasti berisi olok-olokan. Bukan begitu ? Jadi, tidak heran kalau banyak yang bilang nanti mayoritas penghuni neraka adalah wanita. Maka dari itu, mulai sekarang kita harus belajar untuk menjadi wanita yang baik dan tidak suka menggunjing serta mengolok-olok wanita lain.

#Saya tidak mengartikan Al-Qur’an atas dasar keinginan saya sendiri. Tapi, saya mempunyai keinginan untuk mengartikan Al-Qur’an dengan akal yang Allah berikan kepada saya. Semoga bermanfa’at..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun