Mohon tunggu...
Laela Sofrotun Nida
Laela Sofrotun Nida Mohon Tunggu... Guru - Santri Nurul Furqon - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Hanya sekedar berbagi. Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Moderasi Beragama

8 Juni 2022   01:28 Diperbarui: 8 Juni 2022   01:34 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin (5/06/2022). PD-Pontren Kemenag Kota Malang menggelar acara sarasehan tentang Moderasi Beragama yang dihadiri oleh perwakilan tiap pondok pesantren di Kota Malang. Dalam hal ini, materi disampaikan oleh Ketua rumah moderasi beragama UIN Malang, Pak Muhammad Yahya, P.hD.

Sebelum beliau menjelaskan lebih detail. Pertanyaan dasar untuk mengawali materi tersebut adalah "Mengapa ada moderasi beragama?"

Latarbelakang diadakannya acara ini adalah karena sampai sekarang sebagian besar kalangan masyarakat atau bangsa Indonesia belum begitu paham tentang hakikat moderasi beragama khususnya dilingkup pesantren. Dalam hal ini bukan tentang moderasi agama, tapi bagaimana cara memoderasi agama, cara memandang agama, dan cara mempraktekkan agama, 

sehingga tidak memunculkan pemahaman yang keliru, sebab masing-masing orang memiliki perspektif yang berbeda-beda. Ada yang mengartikan moderasi beragama dengan mensejajarkan sikap liberal hingga mengabaikan norma-norma yang berada di dalam ajaran agamanya sendiri, dsb. Hal tersebut perlu diluruskan dan disosialisasikan, karena gerakan moderasi beragama adalah kewajiban semua elemen.

Jika dilihat dari lingkup pesantren, tujuan yang hendak dicapai adalah mengenai peran apa yang seharusnya dilakukan pihak pesantren jika menemukan fenomena intoleransi? Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Apa langkah-langkah tepat yang harus dimulai, dan lain sebagainya.

Sebelum lanjut lebih detail, sebenernya apa sih moderasi beragama itu?

Secara bahasa, moderasi adalah jalan tengah. Sesuatu yang ada ditengah itu biasanya berada diantara dua hal yang buruk. Misalnya, keberanian. Sifat berani di anggap baik karena ia berada di antara sikap ceroboh dan takut.
Lalu, moderasi beragama berarti cara beragama dengan jalan tengah. Dengan moderasi beragama, seseorang tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya.

Di awali dengan penjelasan singkat terkait isu sentral tentang moderasi agama di Indonesia, khususnya di lingkup pesantren, dan dilanjutkan dengan contoh-contoh model moderasi beragama hingga mampu menyimpulkan rumusan secara umum terkait moderasi beragama. 

"Jadi maksud dari moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama, yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan Umum berdasarkan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa."jelasnya.

Ustadz Yahya juga menambahkan bahwa keberhasilan moderasi beragama dapat terlihat dari tinggi rendahnya empat indikator berikut : Komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun