Karena baktinya pada keluarga, Layla menerima lamaran Ibnu dengan syarat Layla diijinkan agar tetap bisa ke Azerbaijan dan tetap mengajar seperti biasanya. Permintaan Layla dikabulkan.Â
Dari sini, awal semula ekspektasiku terjawab, Layla tetaplah perempuan Jawa Indonesia, yang tetap menjunjung tata krama, mengorbankan perasaan dan prinsip dirinya demi nama baik keluarga.Â
Kisahpun semakin rumit ketika Layla tiba di negeri itu. Layla bertemu dengan Samir, pemuda Azerbaijan yang pernah belajar di Indonesia, penggemar sastra juga novel karya Layla.
Dalam perjalanan kisah tersebut, keduanya terjalin kisah asmara. Ceritapun semakin rumit. Layla dilema dengan janji yang sudah ia beri, namun tak kuasa juga menahan rasa yang telah tertanam dalam dada.Â
Akhir kata, Layla majnun ala Monty Tiwa tetaplah asik dan menarik. Cocok untuk menemani kita yang bosan dengan kisah romance yang itu-itu saja.