Mohon tunggu...
Laila Luthfiah
Laila Luthfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang sedang menempuh S1 pada UIN Ar Raniry dengan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Ingin mencoba dan menigkatkan minat serta bakat dalam menulis dan menayangkan berita

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Illiza Sa'aduddin Jamal dan Perapektif Publik Terhdapnya: Pandangan Mahasiswa UIN Ar-Raniry

23 September 2025   23:17 Diperbarui: 23 September 2025   23:17 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lintasparlemen.com

Illiza Sa'aduddin Jamal, nama yang tentunya sangat tidak asing bagi masyarakat Aceh, terutama Kota Banda Aceh. Beliau terpilih kembali menjadi Wali Kota Banda Aceh untuk periode 2024 -- 2029, setelah sebelumnya menjabat pada periode 2014 -- 2017.

Pada periode ke II ini, penulis melihat bagaimana Bu Illiza aktif di media sosial, dengan menampilkan program kerjanya kepada masyarakat lewat reels singkat yang dibagikan melalui instagram. Hal tersebut tentunya menjadi strategi politik Illiza, baik itu untuk membangun citra, menumbuhkan kepercayaan masyarakat, dsb.

Namun tentunya respon publik/masyarakat berbeda beda. Ada yang merespon positif dengan cara  memberikan komentar supportif, dan ada yang masih merasa aneh dengan mempertanyakan beberapa hal disetiap postingan yang dibagikan. Dan itu merupakan hal yang normal, karena pada dasarnya setiap orang memiliki opininya masing masing.

Begitu juga dengan narasumber yang penulis wawancarai yaitu Rauza. Ia merupakan seorang mahasiswa UIN Ar-raniry dan seseorang yang menaganut feminisme, sehingga baginya sosok Illiza adalah perempuan yang hebat, karena dapat mematahkan stigma masyarakat Aceh yang sedikit anti terhadap pemimpin perempuan. Tidak hanya itu, baginya gaya kepemimpinan Illiza berbeda dengan gaya kepemimpinan lelaki yang tegas. Beliau lebih lembut, merangkul, dan lebih dominan melihat masyarakat dengan hati.

"Saya pernah melihat seorang kakek penjual telur puyuh, dan dia bekerja dengan  berkeliling Banda Aceh sambil membawa sebuah poster yang bertuliskan 'Saya berterima kasih kepada Illiza'. Dan itu terjadi ketika aspirasi sang kakek di dengar, yang pada saat itu dia meminta pemerintah untuk menghidupkan lampu jalan" ujarnya.

Rauza juga suka dan sangat mengapresiasi kebijakan dan ketegasan Illiza terhadap struktur kota, yang dapat membuat kota Banda Aceh tertata lebih rapi.

Namun ada hal yang disayangkan oleh Rauza, yaitu kebijakan Illiza dalam menggerebek hotel. Pada dasarnya ia sangat setuju dengan kebijakan tersebut, tetapi ia menjadi orang yang kontra ketika kebijakan tersebut dipublikasikan. Karena baginya ketika konten tersebut dibagikan ke publik, lagi lagi yang lebih dirugikan adalah perempuan, terutama dikalangan masyrakat kita yang masih memiliki stigma patriarki. Menurutnya masyarakat belum menerima bahwa itu merupakan kesalahan kolaboratif, padahal dalam sebuah transaksi pekerja seks, hal tersebut dilakukan dan disetujui oleh laki laki dan perempuan dan sama sama melanggar syariat, tetapi sayangnya yang tercoreng adalah nama perempuan.

"Hal itu juga menjadikan  perempuan perempuan dapat tertuduh. Ketika publik melihat perempuan yang merantau ke Banda Aceh lalu hidupnya mewah, langsung muncul stigma perempuan malam, dan hal tersebut memojokkan perempuan dan sangat disayagkan" ujarnya.

Baginya, kebijakan seperti itu tidak perlu dipublikasikan, banyak kebijakan lain yang dapat diperhatikan dan dipublikasikan kepada masyarkat, seperti terkait pendiddikan, pembangunan ekonomi, pendidikan agama, dsb.

Namun Rauza juga tidak memungkiri bahwa kebijakan menggrebek hotel tersbut sangat diperhatikan dan direspon  masyarakat bisa saja dipengaruhi oleh algoritma dari media sosial itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun