Mohon tunggu...
Laila NurIzzati
Laila NurIzzati Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prioritas Bimbingan dalam Proses Pembelajaran

4 Oktober 2017   21:06 Diperbarui: 5 Oktober 2017   12:15 2793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata "Guidance" berasal dari kata kerja "to guide" yang mempunyai arti "menunjukkan, membimbing, menuntun, atau membantu. Maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagi suatu bantuan atau tuntutan. (Hallen, 2002)

Mengapa bimbingan menjadi sebuah prioritas dalam pembelajaran? Karena dalam proses belajar seorang siswa tidak bisa melakukan secara otodidak walaupun mata pelajaran tersebut dianggap mudah, itu akan menjadikan seorang siswa salah memahami suatu makna dalam sebuah mata pelajaran. Belajar mata pelajaran sesulit atau semudah apapun siswa wajib untuk mendapatkan bimbingan. Apalagi di era yang sangat modern ini apabila seorang siswa dibiarkan belajar sendiri tanpa bimbingan atau pengawasan akan mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan.

Lantas siapakah yang membimbing seorang pelajar? Bimbingan seperti apa yang efektif untuk pelajar di era modernisasi ini?

Yak,semua orang berhak membimbing seorang pelajar, dalam lingkungan rumah peran orang tua yang sangat berpengaruh dalam pembimbingan belajar. Siswa tidak boleh lepas pengawasan belajar dari orang tuanya ketika berada dalam rumah, ketika siswa berangkat dan memasuki lingkungan sekolah guru mempunyai wewenang penuh dalam membimbing belajar. Bimbingan yang efektif menurut penulis saat siswa berada di rumah ialah siswa belajar di dekat orang tuanya dan tidak perlu dipegangkan alat elektronik (HP) dan waktu untuk belajar tidak perlu berjam-jam. 

Pabila kedua orang tua sibuk dalam bekerja masih banyak guru yang membuka jasa bimbingan belajar dan orang tua tersebut dapat menempatkan anaknya di tempat guru tersebut. Akan tetapi ketika seorang siswa dalam lingkungan sekolah guru BK lah yang berhak untuk memantau proses belajar siswa dan memperhatikan perkembangan belajar siswa.

Bagaimana dengan guru BK kalian di sekolah? Menakutkan? Menyenangkan? Atau biasa saja?

Berawal dari pengalaman penulis, penulis sangat asing dengan seorang guru BK karena berada dalam lingkungan pesantren. Menurut penulis ketika seorang pelajar mengatakan guru BK yang killer dia salah besar, karena dia hanya mengambil kesimpulan dari satu sisi tidak secara holistic. 

Dimana-mana seorang guru BK menjadi pergunjingan oleh siswa yang "nakal" namun berbeda dengan seorang siswa yang memandang dan menjalin hubungan yang baik dengan guru BK mereka, siswa akan merasa bersahabat dengan guru itu. Sejatinya guru BK itu mengayomi dan selalu menjadi pendengar setia bagi setiap siswa yang bermasalah.

Yang selalu dipertanyakan oleh siswa mengapa para guru BK selalu melakukan hal yang tidak disukai oleh siswa. Contoh: Guru BK melakukan operasi alat elektronik, barang-barang terlarang dan lain sebaginya. Itu merupakan sebuah kedisiplinan bagi seorang guru dan menjadi kesalahpahaman oleh siswa. 

tugas-animasi-smk-darut-taqwa-by-difira-d7gj2ec-59d5bfd5da14f91f5f403dc2.png
tugas-animasi-smk-darut-taqwa-by-difira-d7gj2ec-59d5bfd5da14f91f5f403dc2.png
Semua yang dilakukan guru BK adalah demi kebaikan siswa dan progress bagi sebuah lembaga atau instansi sekolah. Setiap harinya seorang guru mata pelajaran mengajar dan para guru tentunya tidak bisa memberikan problem solving bagi seluruh siswa yang bermasalah, dengan begitu peran guru BK sangat menjadi prioritas untuk membantu menyelesaikan masalah para siswa.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun