Mohon tunggu...
Laila Mukaromah
Laila Mukaromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Mahasiswa Jurusan Kimia

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Penyebab Cuaca Tak Sesuai Prediksi, Seperti Suasana Hati

10 Juni 2022   06:38 Diperbarui: 10 Juni 2022   06:42 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber:https://www.dictio.id)

Penyebab Cuaca Tak Sesuai Prediksi, Seperti Suasana Hati

Ada apa dengan cuaca? Aktingnya jago banget, kadang bisa panas, kadang juga bisa tibas-tiba hujan deras. Cuaca tidak memiliki batasan antar negara. Jika suatu negara mengalami gangguan cuaca maka negara lain juga akan terkena dampaknya. Misalnya seperti ketika terjadi letusan gunung Tambora lebih dari 200 tahun yang lalu menyebabkan bagian barat Eropa dan timur Amerika Utara mengalami cuaca dingin yang ekstrim hingga mengakibatkan gagal panen di wilayah tersebut.

Perubahan cuaca yang mendadak sudah menjadi fenomena lazim di negara ini. Masyaratkan pun semakin lama semakin menormalisasi hal tersebut. Padahal peristiwa tersebut merupakan dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim yang melanda dunia. Dilansir dari IPCC peningkatan suhu udara rata-rata global diperkirakan mencapai 0,74C dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Kenaikan suhu permukaan bumi yang dikenal sebagai global warming menyebabkan perubahan pola iklim. Peningkatan suhu tersebut menyebabkan naiknya permukaan air laut, dan meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrem. Suhu yang lebih hangat lambat laun akan mengubah pola cuaca dan mengganggu keseimbangan alam.

Pemanasan global menjadi penyebab terbesar cuaca kerap berubah-ubah. Efek gas rumah kaca, penggundulan hutan serta pembakaran bahan bakar fosil yang melepas karbon dioksida dan gas lainnya merupakan pemicu utama terjadinya pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tidak hanya mempengaruhi perubahan cuaca saja, namun juga menimbulkan gelombang panas di seluruh dunia, adanya badai, banjir, kekeringan, peningkatan pencemaran udara dan mencairnya es di kutub.

Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap ancaman pemanasan global masih sangat rendah. Hal tersebut ditandai dengan berbagai aktivitas atau kegiatan masyarakat yang menyebabkan percepatan pemanasan global, antara lain belum adanya pembatasan pemakaian bahan bakar fosil, pemakain AC yang berlebihan, penggundulan hutan, reklamasi pantai serta tidak adanya sanksi tegas terhadap pelanggar yang menimbulkan pencemaran.

Tingginya urgensi yang dihadapi seharusnya juga dibarengi dengan memberi banyak atensi. Dengan melihat kondisi yang telah diuraikan, sangat tidak bijak kalau masih harus mempermasalahkan siapa yang harus disalahkan. Walaupun memang kontribusi terbesar terjadinya gas rumah kaca berasal dari negara maju. Dan kalau dilihat dampak bencana ini tidak pandang bulu. Untuk itu perlu dilakukan cara mengatasinya melalui pelestarian lingkungan hidup atau sumber daya alam. Hal tersebut bisa mulai dilakukan dengan menerapkan kebijakan penanggunalangan emisi industri, perlunya pengembangan energi alternatif, kampanye budaya hemat energi, serta diberlakukannya sanksi tegas terhadap pelanggar aturan.

Nah, sekarang kita sudah tahu penyebab cuaca yang sering berubah secara tiba-tiba. Hal ini harus dicermati agar bumi kita bisa sehat kembali. Satu upaya dari kita bisa menjadi langkah awal untuk melanjutkan upaya yang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun