Mohon tunggu...
Lai Arsih
Lai Arsih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ide Permainan Asyik untuk Bayi 3 Bulan

1 Agustus 2018   15:13 Diperbarui: 1 Agustus 2018   16:20 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

3 bulan bisa dibilang usia yang cukup menyenangkan. Bagaimana tidak? Setelah dua bulan pertamapenuh berisi siklus ganti popok, memberikan makanan, dan menidurkan, ayah bunda pastinya ingin masa bermain dengan si kecil. Hanya saja, tidak banyak orang, termasuk anda, tahu permainan bayi apa saja yang bisa dilakukan saat usianya masih sedemikian belia?

Jangan salah, anak bisa saja mencapai perkembangan bayi 3 bulan tanpa bantuan ayah dan bunda. Selama gizi terpenuhi, mekanisme tubuh secara otomatis akan tumbuh sendiri. Namun, dengan melakukan aktivitas permainan bersama si kecil ada manfaatnya, lho. Terlebih jika melakukan ide permainan asyik berikut. Bayi bertambah sehat, bahagia, serta hubungan dengan orang tua semakin erat.

  • Permainan lihat kaki
    Bayi tidur terlentang sudah biasa. Bayi tidur dengan kaki diatas guling mini itu baru tidak biasa. Ya, permainan lihat kaki melibatkan kaki bayi yang diletakkan pada guling mini atau handuk yang digulung. Intinya posisi kaki lebih tinggi dibanding bagian tubuh lain saat tiduran. Gerakkan pelan kaki anak supaya menarik perhatian bayi sehingga kepalanya terangkat.

    Berhubung permainan lihat kaki sangat mementingkan pengelihatan tentu orang tua sebaiknya membantu si kecil melihat dengan jelas. Asal tahu saja, pada usia 3 bulan bayi belum tentu mampu melihat sekitarnya. Mata bayi terbatas pada jarak dekat dan kontras warna. Semakin tipis kontras warna suatu objek, makin sulit baginya untuk melihat.

    Kulit manusia cenderung memiliki kontras rendah terlepas dari keterangan kulit. Sebaiknya pakaikan kaos kaki berwarna terang untuk pastikan bayi dapat melihat kakinya.

  • Mencari mainan di dada

    Orang yang sudah sepuh menganggap cucu, amal, atau kehidupan damai menjadi nilai hidup tak ternilai. Orang dewasa mungkin menganggap karir, keluarga, dan stabilitas sebagai faktor kebahagiaan. Anak kecil? Mainan menjadi pusat dunia mininya.

    Bayi berusia 3 bulan biasanya belum memiliki ikatan khusus dengan mainan atau objek tertentu. Kendati demikian, bukan berarti tidak tertarik dengan apapun. Cobalah ajak bayi mengobrol sambil menaruh mainan lembut seperti boneka beruang di atas dada anak. Berat boneka pada dada bayi akan memancing perhatiannya untuk mencari tahu ada apa gerangan.

    Mengangkat kepala belum tentu mudah bagi si kecil. Tapi justru karena tidak gampang, bayi tetap harus berlatih. Inilah kenapa permainan mencari objek di dada akan sangat membantu dirinya mengembangkan kemampuan menopang kepala.  
     

  • Balonku dimana?

    Rasa gemas bayi untuk memecahkan balon kerap membuat orang tua takut memberi mainan satu ini. Padahal dengan cara yang tepat, balon bisa menjadi permainan yang asyik, pengembang kemampuan si kecil. Caranya sangat mudah, ikat saja balon pada gagang pintu atau perabotan lain. Cobalah menarik perhatian bayi dengan menunjuk balon sehingga si kecil mau mengangkat kepala mencari balon.

    Sebelumnya telah disinggung bila kemampuan pengelihatan bayi masih dalam masa pengembangan. Senada dengan permainan lihat kaki, sebaiknya gunakan balon dengan warna cerah. Merah padat, biru terang, dan kuning merupakan jenis warna yang gampang dilihat si kecil.

Perlu diingat setiap permainan memiliki resiko tersendiri. Anda boleh saja merasa ragu akan keaman suatu permainan untuk si kecil. Tidak ada seorangpun yang berhak mengatakan kalau insting seorang orang tua salah. Jika memang dirasa kurang nyaman sebaiknya jangan dilakukan. Toh, pada akhirnya ayah bunda yang paling paham mengenai kemampuan bermain si kecil. Apakah ayah bunda punya ide permainan lain yang cocok untuk 3 bulan? yuk berbagi di komentar atau balas artikel ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun