Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengantin Al-Quran; Tafsir Al-Misbah Surah Al-Rahman Ayat 1-13

29 Juni 2020   03:18 Diperbarui: 29 Juni 2020   09:22 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Nafisah Aliyah

Surah al-Rahman merupakan al-'arus al-Quran, pengantin al-Quran. Maksud dari kata pengantin disini adalah indah dan menggugah. Dalam surah ini, Allah Swt menjelaskan akan kumpulan nikmat-nikmatnya, dimana nikmat-nikmat tersebut jika ditelaah mengandung beberapa nilai pokok, beserta peringatan-peringatan di dalamnya.
Yang pertama diawali dengan kalimat الرحمن al-Rahmaan. Sejatinya kata ini memiliki 2 artian, yakni sempurna dan pelimpah rahmat. Kata al-Rahman sering kali disandingkan dengan kata al-Rahim yang berarti penyandang sifat rahmat. Jika rahman berarti sempurna (menyeluruh) maka rahim sebaliknya. Mudahnya dapat kita misalkan ada orang yang rahim namum belum tentu memiliki sifat rahman, seperti orang dermawan namun sesekali dia juga bisa kikir. Sebagaimana hal ini menjadi bagian dari kaidah dalam ilmu bahasa Arab, adanya kata yang terbentuk dengan akhiran 'aan' sebagai isyarah untuk menunjukkan makna menyeluruh.
Allah Swt rahmaan, dengan maksud sempurnanya akan rahmat Allah Swt, sehingga tidak akan ada satupun dari ciptaan-Nya yang tidak mendapatkan rahmat-Nya, namun lingkupnya bersifat sementara, hanya di dunia. Maka sifat rahiim inilah yang menjadi pelengkap setelahnya. Mengandung maksud langgeng, tidak sementara melainkan sampai akhirat.
Adapun berikut nikmat-nikmat yang dijabarkan dalam surah ini:


1.علم القرآن  Yang mengajarkan al-Qur’an

Menjadi suatu hikmah yang besar dalam konteks ini, mengapa Allah SWT mendahulukan adanya penciptaan Al-Qur'an علم القرآن dari penciptaan manusia خلق الإنسان. Karena itu lah sebab dan bukti dalil penciptaan nur Sayyidina Muhammad lebih ada terlebih dahulu, dan al-Quran bersamanya. Dan jika dikatakan bahwa Rasulullah Saw mengatakan "maa ana bi qari'?" saat awal pertama kali diturunkan wahyu, bukanlah artian Rasulullah Saw tidak mengetahui ayat Al-Quran, karena sesungguhnya Rasulullah Saw justru telah hafal, bahkan Al-Quran mastur fi shadrihi Rasulullah, Al-Quran tertanam pada diri Rasulullah Saw. Melainkan hal ini menjadi bukti tidaklah keluar ayat-ayat Allah Swt dari lisan Rasulullah Saw kecuali dengan seizin Allah Swt, dan bukti penghormatan yang agung Rasulullah Saw kepada ayat-ayat-Nya.

2.خلق الإنسان Tuhan yang menciptakan manusia
Kata إنسان dapat kita artikan dalam 2 makna; yang pertama Insan yang berarti harmonis atau lupa. Mengandung makna harmonis karena manusia diciptakan oleh Allah Swt untuk menjaga keharmonisan bumi, menjadi khalifah dengan pnganugerahan kepada mereka berupa akal dan hati. Sedangkan makna lupa, ditujukan kepada setiap insan untuk ringan tangan dalam melupakan kesalahan orang lain.
Makna kedua yakni diambil dari kata al-nus, yang berarti gerak, dimana menunjukkan perintah Allah Swt kepada hambanya untuk senantiasa bergerak.
3.علمه البيان Tuhan yang mengajarkan kepadanya al-bayan. Kata al-bayan berarti kemampuan untuk mengapresiasikan diri dalam bentuk usaha (seni penjelasan ungkapan). Dalam ayat ini menjadi salah satu bukti bahwa manusia adalah makhluk sosial yang berpotensi untuk saling berinteraksi.
4.الشمس و القمر بحسبان Yang Maha mengatur perhitungan tanpa adanya satu titik kesalahan.
5.و النجم و الشجر يسجدان bintang dan tumbuh-tumbuhan (yang tidak memiliki batang), atau bisa dikatakan rerumputan, keduanya bersujud kepada Allah Swt.
6.و السماء و رفعها ووضع الميزان dan langit yang ditingikan-Nya dan Dia yang meletakkan neraca keseimbangan. Kita petik misal sederhana dari adanya neraca keseimbangan ini layaknya segerombolan burung yang terbang dengan berduyun-duyun atau segerombolan hewan lainnya namun tidak menabrak satu sama lain. Dan menjadi permisalan besar yang eksplisit namun pasti seimbangya peredaran tata surya.
ألا تطغوا في الميزان maka janganlah kamu merusak tatanan yang telah Allah Swt atur, dan atas apa-apa yang telah menjadi sunnatu Allah.
و أقيم الوزن بالقسط dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil. Keadilan merupakan suatu perihal yang dapat menyenangkan kedua belah pihak, dengan kata lain win win.
Tidak semua orang dengan mudah dapat menerapkannya. Maka menjadi kunci terpenting dalam penerapannya yakni bersikaplah kepada orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Disinilah titik tumpu yang mendasar dari penjelasan-penjelasan mulai ayat 1-9, bahwa Allah Swt menciptakan alam raya ini beserta kelimpahan rahmat dan kasih sayangnya, semua telah diatur dengan keseimbangan neraca-Nya. Dan dari adanya keseimbangan neraca inilah yang melahirkan moderasi bagi umat muslim ummatan wasathan, tidak berlebih dan tidak kurang.

Walla a'lam bis shawab

-penjelasan di atas, dirujuk dari tafsir al-Misbah, dan penjelasan Bapak Quraisy Shihab

 Bersambung...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun