Mohon tunggu...
Laetycia Naomi
Laetycia Naomi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa'22

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN-BBK 6 Kenalkan Pembuatan Kompos Ramah Lingkungan Di Desa Sukorejo

29 Juli 2025   12:08 Diperbarui: 29 Juli 2025   12:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo Pembuatan Kompos (Sumber: Penulis)

Sampah masih menjadi persoalan besar, baik di kota maupun di desa terutama sampah organik rumah tangga yang berasal dari dapur. Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN-BBK 6 Universitas Airlangga menghadirkan program kerja unggulan bertajuk "Kompos Kita", yang memanfaatkan metode Takakura dan bantuan bioaktivator EM4 untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk kompos alami.

Metode yang dikenalkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sederhana dan mudah diterapkan di lingkungan rumah tangga. Program ini mengajarkan warga cara mengelola sisa sampah dapur, seperti sayur dan nasi, menjadi kompos bermanfaat. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Sukorejo dan sukses menarik perhatian warga yang antusias mengikuti pelatihan. (18/7/2025)

"Kami ingin memberikan solusi terhadap masalah sampah di Desa Sukorejo dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk. Ini metode yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan lahan luas, jadi praktis digunakan di rumah," ujar Astrid, penanggung jawab program.

Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi mengenai manfaat kompos Takakura, dilanjutkan dengan demo langsung pembuatan kompos menggunakan keranjang yang telah disiapkan. Warga pun aktif bertanya dan mencoba langsung proses pencampuran sampah dan EM4.

"Saya baru sadar ternyata sisa sayuran juga bisa dimanfaatkan jadi kompos. Bagus juga ini, bisa dipakai untuk tanaman-tanaman di rumah," ujar salah satu ibu peserta kegiatan.

Dengan adanya program ini, mahasiswa berharap warga semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. Tidak hanya membuang, tetapi mulai memilah dan mengolah, terutama sampah organik, menjadi sesuatu yang bermanfaat.

"Kami berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan kebiasaan baru di masyarakat: mengolah sampah secara mandiri, menerapkan metode Takakura dalam kehidupan sehari-hari, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Dengan langkah kecil ini, kita bisa mengurangi volume sampah dan mewujudkan Desa Sukorejo yang lebih bersih dan berkelanjutan," tutup Astrid

Dokumentasi Bersama Peserta (Sumber: Penulis)
Dokumentasi Bersama Peserta (Sumber: Penulis)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun