Mohon tunggu...
Muhammad Rahman
Muhammad Rahman Mohon Tunggu... Buruh - Pemula

tidak ada yang aneh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Aplikasi Opsional Bantu Anda Baca Rangkuman Berita Setiap Hari

10 September 2016   06:52 Diperbarui: 10 September 2016   10:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkuman berita di Opsional. (Sumber: dokumentasi pribadi)

Setiap saat berita terbit, ini berbicara per-detik berita ditayangkan. Detik per-hari mampu memproduksi lebih dari 600 berita! Itu barulah Detik belum lagi Okezone, Kompas dan lain-lain. Yang namanya berita tidak bisa lepas dari netizen, terbukti dengan didudukinya puncak ranking Alexa oleh situs berita.

Berbicara tentang fakta, sebab bahasan tanpa bukti kurang valid dijadikan topik postingan di Plimbi. Mari dalami Detik, fakta 600 berita per-hari saya peroleh berdasarkan hasil riset di timeline Twitter resmi Detik. Kelihatan menakjubkan ya angka 600, tapi tunggu dulu karena faktanya 600 berita terdiri dari topik berita yang sama dan ketika ada update dibuat berita baru dengan judul berbeda. Misalnya berita Kasus Kopi Bersianida, wow... banyak sekali beritanya, hanya judul berita berbeda. Hal tersebut juga berlaku untuk situs berita lain.

Berita selalu memiliki paragraf pengantar, inti berita dan penutup. Jika si berita baru pertama kali terbit hal itu tidak menjadi masalah, namun karena pengantar dan penutup selalu disematkan pada update berita, rasanya membuang waktu ketika dibaca. Kan sudah tahu dari berita sebelumnya, kenapa diulangi lagi?Ketika membaca berita mungkin akan muncul pemikiran "ini inti beritanya apa?" Setelah baca bla bla bla dan bla.... "Oh ternyata ini intiya"... Membaca sekitar 60 detik untuk mendapatkan inti berita yang ketika disampaikan ke orang lain tidak lebih dari 5 detik. Contoh, "Kemarin Jokowi makan bakso di sana"... sudah itu saja.

Solusi untuk menghemat waktu membaca berita dan mempercepat pemahaman adalah membaca rangkuman berita di aplikasi Opsional.

Di aplikasi Opsional tidak ada berita dengan beragam judul karena setiap update berita berkonsep timeline. Contohnya berita Kasus Kopi Bersianida, setiap update ada dibawah update sebelumnya, jadi tidak ada judul-judul lain. Hebatnya lagi yang ditampilkan adalah rangkuman berita, bukan berita panjang lebar dengan pengantar dan penutup. Menghemat waktu membaca berita dan langsung menjawab pertanyaan otak tentang "ini inti beritanya apa?". Anda juga dapat mem-favoritkan berita supaya lebih cepat melihat update rangkuman berita.

NB: Aplikasi Opsional adalah karya saya, dijamin aman untuk di install. Selamat menikmati berita dengan konsep berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun