Mohon tunggu...
Lathifah Syahputri II
Lathifah Syahputri II Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Solusi dalam Belajar Matematika

11 April 2018   22:46 Diperbarui: 12 April 2018   01:22 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika adalah urusan yang serius,alat bantu untuk seumur hidup. Matematika dapat dan harus diajarkan dalam suasana yang kondusif untuk pemikiran yang bebas dari tekanan. Matematika harus menyenangkan,harus menjadi mata pelajaran yang dapat dinikmati murid dengan menggunakan metode yang berbeda-beda untuk memecahkan suatu masalah atau pertanyaan yang sama dan mata pelajaran dimana guru mendorong kreativitas dan ekspresi diri. Ketika matematika tertuang ke semua aspek kehidupan di kelas, bukan hanya waktu pelajaran matematika, anak mulai memahami betapa berguna dan luasnya matematika dalam kehidupan mereka.

Ketika mengajar matematika, sangat penting memberikan murid kesempatan untuk berpikir tentang gagasan/ pikiran mereka sendiri dan berinteraksi dengan murid lain. Dengan itu guru bukanlah hanya seorang guru tetapi juga sebagai fasilitator untuk semua muridnya.

Bertanya adalah kuncinya. Dengan cara menanyakan, "Bagaimana caramu mendapat jawaban itu?" , "Apa kamu yakin itu adalah jawaban yang benar?" , "Apa yang kamu pikirkan ketika menyimpulkan hal itu?" , "Adakah yang mendapatkan jawaban dengan cara yang lain? .

Dengan memberikan dorongan sebuah pertanyaan kepada murid, mereka akan berpikir tentang bagaimana mereka mendapatkan sebuah jawaban dan memberi kesempatan untuk secara aktif membuat kesimpulan. Setiap murid tertarik mendengarkan murid lain untuk mencari apakah murid lain mendapat jawaban yang sama dengan menggunakan strategi yang berbeda dan seringkali tertantang untuk mencari jawaban dengan cara yang lain.

Langkah terpenting dalam memandu perkembangan murid adalah dengan sepenuhnya menghargai kreativitas,pengalaman,dan potensi belajar yang luar biasa pada setiap anak. Berikan pujian kepada murid atas kemampuan belajar mereka yang mengejutkan,dan kenali potensi mereka dalam mempengaruhi satu sama lain.

Untuk memasukkan peran serta murid dalam proses pemecahan masalah,mulailah dengan sebuah pertanyaan. Penting untuk membiarkan pertanyaan tersebut mengarah pada pelajaran karena itu akan mewakili baik kemungkinan dan kesempatan sambil memberikan murid kebebasan dalam melakukan eksplorasi. Pilihlah pertanyaan yang tepat,terutama yang akan mengarah pada beberapa langkah kepada solusi tunggal dan kemudian biarkan mereka mencoba memecahkan masalah.

Alat bantu sangat penting bagi murid ketika belajar matematika. Mereka perlu menggunakan alat ini untuk mendapatkan pemahaman yang baik. Sebagai contoh, ketika sepuluh balok digunakan untuk menjawab soal tentang penyusunan kembali,murid dapat benar-benar melihat mengapa mereka meminjam atau mempunyai angka sepuluh. Murid membentuk pemahaman yang lebih jelas tentang cara mereka menemukan jawaban ketika menggunakan alat bantu. Alat bantu meningkatkan rasa percaya diri murid karena mereka mengalami sendiri. Murid belajar untuk mengambil risiko ketika mereka ikut serta dalam memecahkan masalah. Mereka memahami bahwa mereka harus belajar dari kesalahan yang mereka buat. Sebagai contoh anak-anak akan sangat bangga ketika mereka akhirnya mengetahui dan berkata "aha". Anak-anak yang mengikuti pelajaran menjadi semakin tertarik,sehingga mereka lebih cepat menguasai pelajaran.

Dalam matematika perencanaan adalah bagian terpenting disetiap kelas matematika. Ini memungkinkan murid untuk membuat hal yang abstrak menjadi lebih konkrit. Ini juga mendorong murid untuk menjawab pertanyaan dengan cara yang tidak konvensional dan lebih konstruktif. Dengan begitu dapat membantu murid untuk mengetahui ketika sesuatu tidak masuk akal.

Kita selalu melakukan hal ini ketika mengajari murid membaca. Ini adalah bentuk perilaku pengawasan diri yang membedakan pembaca yang baik dengan pembaca yang buruk. Pertanyaan "Apakah ini masuk akal?" memungkinkan murid untuk berhenti,berpikir, dan mengevaluasi kembali kemajuan mereka dan mencoba untuk menyimpulkan dimana pemahaman mereka tentang suatu masalah mengalami kegagalan atau tidak berkembang. Ini merupakan proses yang meningkat. Pertama, anak harus tahu apakah mereka tahu atau tidak, dan kemudian mereka harus memiliki strategi untuk memperbaikinya.

Dalam hal ini dorong murid untuk berpikir sendiri. Jangan hanya memberikan ilmu/jawaban. Yakinkan murid bahwa setiap orang berusaha pada satu saat atau saat lainnya. Matematika harus menjadi bagian dari kehidupan mereka dan bukan hanya sekedar mata pelajaran.

Matematika itu sebuah petualangan. Nikmati satu jalan yang sedang kaucari seperti halnya dalam labirin. Sesuatu yang ketika kamu menemukannya maka rasa bahagia akan sebentuk pencapaian menjadi hal istimewa dalam hidup.

Sebenarnya matematika itu mengajari kalian untuk berpikir logis dan tak ada satu pelajaran lain yang tidak berhubungan dengan angka serta hitungan. Jadi,pada hakikatnya matematika itu sederhana dan ada untuk menyelesaikan masalah,bukan untuk menjadi masalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun