Mohon tunggu...
La Dayoni Juhuli
La Dayoni Juhuli Mohon Tunggu... Jurnalis - @ladayonijuhuli

La Dayoni Juhuli, Lahir di Hendea, Kec. Sampolawaa, Kab. Buton Selatan, Prop. Sulawesi Tenggara. Alumni SMA Negeri 2 Lasalimu Selatan. Kontak FB : La Dayoni Juhuli, IG : @ladayoni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Hendea Sejalan Dengan Pemikir Ahli Unang Soenardjo

4 April 2020   14:55 Diperbarui: 6 April 2020   00:52 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Desa Hendea dari salah satu sudut


30 Juni 1997 secarik surat keputusan di teken Pemerintah Daerah Buton. Sebuah surat yang menandai kelahiran sebuah tatanan baru kelompok masyarakat agraris yang berdiam di utara Sampolawa

Desa baru terlahir. Hendea, begitu di sebut. Secara administrasi kini tercatat di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan.

Sebelumnya, penduduk desa ini adalah komunitas masyarakat adat yang menghuni dataran hijau sebelah timur Rongi.

Barulah tahun 1966 dalam sebuah ajakan, komunitas ini berpindah secara sukarela ke daerah yang mudah di akses pemerintah. Dengan begitu Hendea mendapat status dusun. Yakni dusun Hendea di Desa Sandang Pangan.

Merunut lebih jauh kebelakang, pada era pemerintahan Kesultan Buton. Masyarakat desa Hendea adalah rumpun masyarakat Laporo berstatus Maradika yang di pimpin oleh empat orang tua.

Yakni masing-masing Parabela, Waci, Moji dan Pandesuka yang di pilih dan di tetapkan lewat Majelis Permusyawaratn Sara.

Kini, secara umum masyarakat desa Hendea adalah agraris tulen dengan adopsi tekhnologi pertanian sederhana. Namun, tak sedikit yang mulai bergerak di bidang jasa, pedagang dan usaha kecil.

Dari sisi sosial budaya. Budaya masyarakat Hendea adalah enkulturasi dari budaya Buton itu sendiri dengan karakter lokalitas adat dan budayanya yang khas.

Sebagai masyarakat agraris yang berbudaya. Karakter itu tersimbol dalam perayaan pesta tahunan Ma'ata'a. Secara linguis Ma'ata'a ini berarti makan-makan. Akan tetapi itu hanyalah istilah, dia lebih daripadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun