Mohon tunggu...
susan san
susan san Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indihome, Kutunggu Dirimu

6 Januari 2018   09:56 Diperbarui: 6 Januari 2018   10:32 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jadi ceritanya ini dimulai pada saat pengerjaan gorong-gorong di sekitaran rumah. Sampai akhirnya pada tanggal 29 november 2017, indihome mati.

Sebagai anak milenial yang hidup dijaman now yang semuannya serba googling. Saya merasa sedih dan patah hati karena ditinggal mati oleh pasangan hidup yang saya pilih, Indihome.

Tentu saja sebagai warga negara yang baik saya harus melaporkan kematian ini kan kepada pihak telkom. Akhirnya petugas telkom datang dan bilang "oh ini kabelnya ada yang putus ini, tapi harus menunggu pengerjaan gorong-gorong selesai terlebih dahulu baru bisa kami hidupkan kembali". Mendengar itu tentu senang karena ada kemungkinan untuk hidup lagi tapi "setelah pengerjaan gorong-gorong selesai?" Itu artinya saya harus menunggu kurang lebih 1 bulan? Karena saya sangat cinta pada indihome akhirnya yah saya tunggu dong.

Lalu saya teringat sebelum pengikatan ada peraturan tentang biaya hidup si indihome yang harus saya bayarkan setiap bulannya kan. Dianya (indihome) gak hidup satu bulan masa saya harus kasih dia biaya hidup? Toh dia gk hidup selama satu bulan kan. Akhirnya saya telepon lagi kepada pihak yang memberikan peraturan tersebut dan pihak tersebut bilang "nanti akan diberikan kompensasi" ya sudah oklah. Selang beberapa minggu saya telepon lagi sambil menunggu hidupnya pasangan hidupku yang sudah dipilih "pak, saya cuman mau makesure nih, ini kan indihomenya gak nyala ya selama satu bulan. 

Nanti tagihannya bagaimana ya?" Lalu dijawab "mba, tagihan akan tetap ada" lalu saya shock dong "lah, tapi kan saya gak pakai selama satu bulan, mati loh satu bulan" lalu dijawab lagi "hmm..begitu ya...nanti akan saya infokan kembali mba" mendengar jawaban kayak gitu yah udahlah karena saya percaya dong sama orangtua indihome ini kan.

Lalu setelah 1 bulan dan si indihome masih mati saya telepon lagi "halo mas, ini saya mau tanya lagi nih mengenai tagihan indihome saya, kan tanggal pembayaran udh dekat ya, terus indihome saya masih mati juga, udah satu bulan ini. Pengerjaan gorong-gorong juga sudah beres. Kapan nih bisa dihidupkan kembali?" Lalu dijawab "oh sudah beres, baik akan kami proses" terus saya nanya lagi "hmm jadi mas gimana yah mengenai kompensasi karena indihome mati selama satu bulan?" 

Dijawablah "oh itu nanti mba bisa minta kompensasi dengan datang ke plaza telkom setelah indihome hidup, untuk tagihannya harus tetap dibayarkan" saya mulai gelisah "nunggu indihome hidup? Saya rugi dong membayar tagihan yang gak saya pakai. Kalau misalnya kompensasinya gak sesuai gimana? Saya rugilah mas" lalu si masnya bilang "iya mba, dari telkom sudah seperti itu. 

Jadi jika bisa mba catat kapan matinya dan kapan hidupnya" gak mau terlalu panjang (karena pakai telepon hp, mahal biayanya) akhirnya ya sudahlah saya iya iyain tapi dalam hati saya jengkel dan kesal ibarat orangtua kekasih mantan yang minjam mobil kesayangan kita padahal sudah MANTAN.

Mau maki saya harus jaga etika, mau labrak mereka lebih besar.

FYI all, sampai hari ini indihome saya masih mati, kuota hp selalu habis hidup sudah kayak orang pengangguran semuanya harus di atur agar pas untuk bergoogling ria. Akhir kata saya SANGAT SANGAT memerlukan pendapat yang SEKIRANYA bisa membantu saya bahkan jika bisa menyelesaikan masalah ini. Saya lelah hidup dijaman now tapi internet terbatas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun