Mohon tunggu...
Ar Kus
Ar Kus Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang berpikir apa adanya dan adanya apa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Surga dan Neraka Itu Ada?

8 Agustus 2012   12:58 Diperbarui: 4 April 2017   18:01 12027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebelum menjawab apakah surga dan neraka itu ada, sebaiknya kita lihat dulu apa definisi dari keduanya. Sebab jawaban keduanya terkait pada definisinya masing-masing.

Jadi, mari kita lihat definisi neraka dan surga yang ada dalam kamus:

Definisi neraka adalah “alam akhirat tempat orang kafir dan orang durhaka mengalami siksaan dan kesengsaraan” (KBBI, 2001: 780).

Ada tiga frase kunci di sini, yaitu “alam akhirat”, “orang kafir dan durhaka”, dan “siksaan dan kesengsaraan.”

Alam akhirat itu alam setelah mati? Mengapa harus ada alam setelah mati? Pernahkah ada yang membuktikan adanya alam setelah mati? Saya kira belum ada ya.

Siapa pula itu orang kafir dan durhaka. Dua istilah ini juga sangat subjektif. Setiap orang atau kelompok punya definisi dan pemahamannya masing-masing, yang bisa jadi saling bertentangan.

Lalu, apa itu siksaan dan kesengsaraan? Bukankah di dunia ini adalah tempatnya penderitaan/siksaan dan kesengsaraan.

Bagi saya neraka hanyalah kondisi menderita dan tidak benar-benar tempat yang ada secara teknis. Ini berarti tidak masalah kapan dan di mana Anda berada, selama Anda berada dalam penderitaan, siksaan, atau kesengsaraan Anda sedang berada dalam neraka.

Jika kita harus menemukan tempat yang pas untuk mendefinisikan konsep neraka, bumi adalah tempat terbaik karena kebanyakan dari kita menderita oleh berbagai sebab.

Jadi, sayang sekali, Anda sudah berada di neraka!

Definisi surga adalah “alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang hendak tinggal di dalamnya dalam keabadian” (KBBI, 2001: 1109)

Kembali, definisi ini menyebut ‘alam akhirat’, ‘kebahagiaan’, dan ‘keabadian’. Frase-frase ini memunculkan beberapa pertanyaan, seperti halnya pada definisi neraka.

Bagi saya surga hanyalah sebuah kondisi yang menyenangkan dan tidak benar-benar tempat yang ada secara teknis. Ini berarti tidak masalah kapan dan di mana Anda berada, selama Anda berada dalam kesenangan luar biasa, kebahagiaan, kenikmatan, atau yang sejenisnya, Anda sedang berada di dalam surga.

Dimanakah Anda bisa mendapatkan surga?

Itu semua ada dalam diri kita. Jadi, jika kita harus menemukan tempat yang pas untuk mendefinisikan surga, maaf tidak ada yang memiliki jawabannya. Surga ada di dalam dirimu.

Jadi, pertanyaan apakah surga dan neraka itu ada, maka jawabannya adalah ADA.

Ada dalam arti suatu kondisi, tidak merujuk pada suatu tempat. Ya, surga dan neraka itu memang nyata adanya. Kehidupan yang aman, tentram, makmur loh jinawi, bebas dari tekanan radikalisme adalah surga.

Namun, percaya ada tidaknya surga atau neraka, baik itu berupa tempat ataupun kondisi, tidaklah begitu penting. Hal terpentingnya adalah apa dampak dari keyakinan tersebut. Jika Anda percaya adanya tempat bernama surga dan neraka di ‘alam nanti’, bukan berarti melupakan kehidupan didunia dan hanya berharap kehidupan di akhirat saja.

Sebaliknya, jika Anda percaya bahwa surga dan neraka itu hanya sebuah kondisi di dunia ini, maka sudah seharusnya Anda bertanggung jawab pula menciptakan surga-surga di dunia ini, bukan malah ikut serta menciptakan neraka dunia.

Berbicara surga dan neraka mengingatkan saya pada apa yang diungkapkan oleh RA. Kartini, beliau mengungkapkan ”Tuhan kami adalah nurani, neraka dan surga kami adalah nurani. Dengan melakukan kejahatan, nurani kamilah yang menghukum kami. Dengan melakukan kebajikan, nurani kamilah yang memberi kurnia.” (Surat kepada E. C Abendanon, 15 Agustus 1902).

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun