SUNGGUH pedih jika melihat perjuangan tim medis yang menangani pasien virus corona. Mereka harus rela berada di rumah sakit selama berhari-hari, ditambah pula  di tempat kerja, keadaan harus tertutup rapi, sehingga untuk makan dan minum saja, tidaklah mudah. Kalau pun ingin minum terpaksa harus ditahan selama berjam-jam. Kita acungkan jempol dan memanjatkan doa agar mereka tetap diberi kekuatan dan kesehatan selama mengurus pasien.
Namun sayang, kini muncul satu kata yang sangat menyesakkan dada "Terserah", yang ramai dilakukan tim medis. Boleh jadi itu adalah bentuk kekecewaan mereka yang merasa kurang mendapat dukungan, baik dari masyarakat maupun pemerintah. Satu kata yang ternyata mengguncang di negeri ini. Kekecewaan terutama ketika ada panitia menggelar konser untuk mendapatkan dana dan ikut berperan dalam menanagani virus corona. Namun justru kegiatan itu dikecam publik, karena tidak menerapkan PSBB.
Akibat kegiatan itu, muncullah antipati masyarakat terhadap kegiatan penyelenggaraan kegiatan konser amal itu. Bahkan, yang sangat memalukan justru pemenang lelang seharga 2,5 Milyar rupiah oleh seorang lelaki bernama M. Nuh, yang ternyata dia tidak tahu sama sekali itu adalah acara lelang. Dia tahunya itu adalah hadih.  Maka jadilah publik tersenyum  simpul.
Terserah telah menjadi kata yang  populer di tengah wabah covid-19 di negeri yang kita cintai ini. Ini berarti mulai timbul rasa ketidakpercayaan publik terhadap penanganan wabah virus corona ini. Uang yang di
Â