Mohon tunggu...
Eni Kus
Eni Kus Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

suka menari bali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Dakwah Berkonteks

17 September 2020   11:59 Diperbarui: 17 September 2020   13:07 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dakwah dalam agama Islam hal yang penting. Dia adalah pengejewantahan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dakwah biasanya dilakukan secara teratur oleh sekelompok masyarakat dengan tujuan sebagai pengajaran yang dapat mempengaruhi rasa, pikir, sikap dan tindakan masyarakat. Rasa, sikap dan tindakan ini berlaku pada ranah individual dan sosio cultural untuk mewujudkan ajaran Islam dalam semua segi kehidupan.

Tugas dakwah ini memang memancarkan apa yang dilakukan Nabi Muhammad setelah beliau mendapat petunjuk soal Islam. Saat itu dia menyebarkan agama Islam dalam hal ini berdakwah ke bannyak orang dengan bermacam strata dan bermacam kelas sosial yang bertujuan untuk memperingatkan dan memangggil manusia ke jalan yang benar.

Dalam al-Qur'an Surat an- Nahl ([19]:125) dijelaskan cara-cara berdakwah yaitu : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk

Surat di atas ingin membawa kita pada  bagaiamana dimensi pemaknaan dakwah mengarah ke konsep praktis yang meliputi tabligh keagamaan dan propaganda politik. Dakwah juga bisa dimaknai sebagai jihad secara politik kepada masyarakat.

Penceramah agama atau sering disebut sebagai da'i memegang peran penting dalam proses dakwah ini, karena kegiatan dakwah, apapun tujuan dan fungsinya, sangat tergantung padanya sebagai menyampai ajaran Islam. Karena da'i, melakukan tafsiran terhadap al-Qur'an ; apakah sebatas teks atau konteks. Karena jika sebatas teks maka tafsiran dan pemaknaannya akan jauh berbeda dengan konteks. Karena teks cenderung kaku sedang jika berkonteks maka kita akan melihat dimensi lebih luas dan memperhatikan juga latar belakang tempat kita tumbuh.

Indonesia butuh pendakwah yang punya tafsiran yang berkonteks karena Indonesia punya keragaman budaya serta agama yang berbeda dengan negara-negara timur tengah dimana Islam berasal. Keragaman ini membutuhkan rasa saling menghargai dan menghormati yang terangkum dalam dasar negara yang bernama Pancasila.  Pancasila telah melalui proses yang sangat panjang dan terbukti elastic dalam menghubungkan banyak keragaman di Indonesia.

Karena mengajarkan rasa menghormati dan menghargai, maka hal itu sejalan dengan surat an-Nahl di atas yang menekankan penyampaian ajaran (islam) harus dengan berhikmah dan kalaupun terjadi perbantahan maka harus dilakukan dengan cara yang baik.

 Dengan begitu kita dapat menyesuaikan kewajiban berdakwah dengan  situasi negara kita yang berbineka ini. Dakwah yang berkonteks dan da'i yang moderat menjadi kebutuhan kita bersama saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun