Clear sudah hari ini badan pemenangan nasional Prabowo -- Sandi mengumumkan bahwa capres dan cawapres dikubunya tidak akan mengikuti uji kompetensi membaca Al Qur'an seperti yang diminta dan diusulkan oleh Dewan Ikatan Da'i Aceh.Â
Sebenarnya Dewan Ikatan Da'i Aceh tidak menyebut sebagai uji kompetensi hanya tes baca Al Qur'an yang rencananya akan dijadwalkan pada tanggal 15 Januari 2019. Walau semua tahu bahwa kegiatan tes baca Al Qur'an bukanlah hal yang mesti atau wajib diikuti oleh semua capres dan cawapres tetapi menjadi bahasan yang sangat menarik karena pasangan Jokowi -- Ma'ruf yang sebenarnya semenjak awal selalu diserang lewat jalur agama oleh kubu Prabowo -- Sandi ternyata menyanggupi untuk menyatakan kesediaannya seperti apa yang diminta dan digagas oleh Dewan Ikatan Da'i Aceh.Â
Penolakan oleh kubu Prabowo -- Sandi terhadap uji kemampuan membaca Al Qur'an bukan tidak beralasan. Menurut mereka timses Prabowo -- Sandi tidak mau terus menerus larut dalam isu yang membawa agama dan SARA. Dikubu Jokowi -- Maruf justru sebaliknya, mereka mempertanyakan keengganan kubu lawan mengikuti uji baca Al Qur'an karena menurutnya  bukankah Prabowo -- Sandi merupakan capres dan cawapres dari hasil Ijtima Ulama yang semestinya justru gembira dan senang dengan ajakan untuk tes uji membaca Al Qur'an. Â
Prabowo -- Sandi yang disebut -- sebut didukung oleh partai Allah dan alumni 212 serta didukung pula oleh anggota dan simpatisan HTI memang diakui atau tidak diakui telah cukup membuat penduduk Indonesia menjadi was -- was akan munculnya gerakan separatis seperti ISIS. Kubu ini memang selalu menampilkan segala hal yang diukur dari agama tertentu saja.Â
Tak tanggung -- tanggung, orang dengan nama -- nama seperti Rizieq Shihab, Tengku Zulkarnaen, Felix Siauw  dan tokoh -- tokoh HTI berkumpul dikubu ini dan hampir setiap hari menyebarkan berita tentang keIslaman Jokowi versi mereka. Ada saja berita yang tidak benar yang mereka buat tentang Presiden Jokowi dan keIslamannya, bahkan petahana ini disebut -- sebut sebagai anti Islam, mengkriminalkan ulama dan bahkan disetiap acara mereka yang dibalut dengan agama selalu meneriakan takbir untuk mengganti Presiden. Singkatnya kubu Prabowo -- Sandi lah yang Islami.Â
Bagaimana akhirnya tim nomor 02 menolak ikut tes baca Al Qur' an, tersebarnya foto Sandi yang sedang mencium jenggot orang lain, tersebarnya video saat Sandi berwudhu dengan segayung air juga ramainya foto Sandi yang sedang berdo'a sambil mengangkat kaki dan bermain handphone dan berita tentang Prabowo yang memukul -- mukul meja dihadapan para ulama mereka sendiri tentu bisa menjadi alat ukur  bagi knowledge, skill dan attitude mereka berdua dalam menjalankan agama yang mereka anut.Â
Ke 3 parameter inilah yang diukur dalam uji kompetensi. Menolak untuk ikut tes baca Al Qur'an tentu saja dapat diartikan bahwa yang menolak tentu tidak mempunyai skill dan knowledge tentang itu. berwudhu dengan segayung air pun menunjukan yang bersangkutan tidak mempunyai skill dan knowledge tentang hal berwudhu. Berdo'a dengan posisi  mengangkat satu kaki sambil bemain handphone serta memukul -- mukul meja dihadapan para ulama jelas menunjukan dan dapat diartikan yang melakukan itu tidak memiliki attitude yang baik.Â