Mohon tunggu...
Arisandy
Arisandy Mohon Tunggu... Pelajar -

Nothing but not zero

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ospek dan Ketidakbermanfaatannya

3 Agustus 2018   18:57 Diperbarui: 3 Agustus 2018   19:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"akhirnya jadi mahasiswa nih". 

"alhamdulillah masuk PTN favorit".

Seperti itu refleks wajar mereka semua ketika mendengar kabar akan berpindah status dari siswa menuju mahasiswa. Dengan keberagaman reaksinya dan Terlepas semua itu siapapun yang saat ini melanjutkan jenjang studi lanjutan maka saya pikir akan atau sudah menjalani masa dimana kita akan  dikenalkan dengan kampus yang kita masuki, atau yang sering disebut dengan ospek. Dan saat ini saya juga akan mengalami masa pengenalan tersebut.

Saya rasa sudah jadi hal yang lumrah bagi para mahasiswa mengenal apa itu ospek, kendati bukan mahasiswa, masyarakat umum pun sudah banyak yang tahu.

Ketika mendengar ospek, apa first impression kalian ?

Ya, mungkin sebagai kakak kelas akan menjawab "ini waktu yang tepat untuk pamer ke adik-adik kelas, dan harus bisa dihormati oleh adik-adik kelas". Kalau sebagai mahasiswa baru maka " waduh ini nanti bawa barang yang aneh-aneh"."mungkinkah ospek nanti akan dipelonco? ". tak banyak mungkin yang akan mengkonotasikan ospek dengan negatif terlebih dahulu, karena melihat begitu banyaknya realitas ospek zaman ibu kalian yang menghardik dan menyiksa para mahasiswa baru seperti ibu tiri dalam kisah bawang merah dan bawang putih. Namun silih berganti waktu, perbaikan-perbaikan yang berhubungan dengan ospek sudah mulai bergerak dan mengalami pembaharuan. Dan dalam masa kontemporer ini ospek bukan lagi menjadi wadah perpeloncoan dan ajang balas dendam, namun telah diganti dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Dan semoga saja seperti itu. Sepakat ya !!

Yang jadi anomali dalam benak saya ialah dengan kegiatan-kegiatan ospek yang dinilai oleh pembuat ospek atau panitia ospek bersifat positif, saya rasa masih perlu dipertanyakan lagi kegiatan-kegiatan ospek yang dilaksanakan guna untuk menilai apakah sesuai dengan subtansi ospek itu sendiri. Untuk mengetahui subtansi ospek, saya melihat dari hakikat dan tujuan adanya ospek itu seperti apa.

hakikat ospek menurut saya itu ialah mengenalkan kampus untuk mahasiswa baru. Nah, maksudnya mengenalkan itu adalah mahasiswa mempunyai wawasan tentang kampus tempat perkuliahannya, punya wawasan tentang bagaimana kehidupan di kampus, punya wawasan tentang bagaimana sistem pembelajaran dan punya wawasan apa saja yang harus dilakukan ketika masa perkuliahan.

Dari pendekatan hakikat ospek bisa kita lihat seperti apa gambaran tujuan dari adanya ospek tersebut. Dan kalau saya baca dari beberapa refrensi tujuan ospek itu :

  • Mengenal dan memahami kampus sebagai suatu lingkungan akademis
  • Punya wawasana tentang sarana akademik yang ada dikampus dan penggunaannya
  • Mengenal peraturan-peraturan di Perguruan tinggi untuk kehidupan di kampus
  • Mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dan beradaptasi di kampus

Nah, itu beberapa tujuan yang saya dapat dari refrensi bacaan.

Saat ini apakah masih ada kegiatan ospek yang kegiatannya terlihat positif namun secara isi hanyalah ajang untuk bermain belaka dan tidak ada keterhubungan dengan subtansi adanya ospek ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun