Saat ini tak dapat dipungkiri masih ada konten hoaks mengenai Covid-19. Konten hoaks ini pun masih dipercaya sebagian kalangan.Â
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat ada 2.632 konten hoaks terkait virus corona Covid-19 di media sosial yang telah ditindaklanjuti sejak 23 Januari 2020 hingga 13 April 2021.Â
Dari jumlah tersebut, hoaks terkait corona paling banyak berada di Facebook, yakni 2.129 konten.
Selain di Facebook, terdapat pula konten hoaks di Instagram, Twitter dan beragam media sosial lainnya.
Tersebarnya konten hoaks membuat  Facebook mengambil langkah untuk menghapus misinformasi tentang vaksin dan COVID-19.Â
Selama pandemi, Facebook telah menghapus lebih dari 12 juta konten misinformasi tentang COVID-19 dan vaksin di atas platform.Â
Facebook juga telah memberi label terhadap 167 juta konten yang telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta pihak ketiga.Â
Ketika pengguna melihat label ini, 95% dari mereka tidak melihat konten aslinya.
Facebook tengah menjalankan kampanye terbesar di seluruh dunia yang mempromosikan informasi tentang vaksin COVID dengan membantu orang menemukan di mana mereka bisa mendapatkan vaksinasi, menghapus klaim palsu tentang COVID-19 dan vaksin, serta membantu orang mendeteksi dan meminimalkan penyebaran misinformasi kesehatan di komunitas mereka.
Sebagai informasi, Â misinformasi mengacu pada informasi salah, tidak akurat dan biasanya tersebar luas ke orang lain meski tidak ada niat untuk mengelabui orang lain.