Persebaran virus corona yang masih menjadi momok masyarakat sampai saat ini membawa perubahan pesat terhadap kehdupan manusia. Segala sesuatu yang hendaknya bisa dilakukan bersama-sama di luar ruangan sekarang mengalami pembatasan untuk memutus adanya penyebaran rantai virus corona di Indonesia.
Kita bisa melihat dunia saat ini bagaimana teknologi, ekonomi, politik, dan pendidikan telah berubah selama krisis Covid19. Perubahan ini membutuhkan pembelajaran, persiapan, sikap dan perilaku yang konstan. Dunia pendidikan sangat terdampak akibat pandemi ini, sekolah belum diperbolehkan untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka. Guru dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran secara daring. Hal ini memungkinkan anak untuk tidak pernah bosan belajar.
Selama pandemi ini, siswa diharuskan belajar tatap muka online menggunakan perangkat elektronik berupa laptop, komputer, maupun smartphone. Yang diharapkan perangkat tersebur memiliki aspek positif, seperti siswa sering menggunakannya untuk pembelajaran online. Selain itu, smartphone juga bisa digunakan siswa untuk dapat mengakses informasi, dan mencari hiburan untuk mengatasi kejenuhan selama pandemi ini masih berlangsung.
Nah yang menjad permasalahan dan bagaimana jika siswa tersebut kecanduan akan gadget? Dilansir dari halodoc kecanduan gadget smartphone menyebabkan anak menjadi kurang tidur, memiliki mangguan pada mata, memicu obesitas dan parahnya juga bisa menyebabkan masalah mental.
Adapun solusi yang bisa dilakukan bersama agar anak tidak menjadi kecanduan gadget seperti, memberikan jadwal kapan saja anak boleh bermain gadget, mengisi waktu luang anak untuk melakukan kegiatan bebas gadget, dan terakhir pentingnya juga orangtua mengetahui apa saja yang anak buka di dalam gadget agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam hal ini orang tua diharapkan bisa menyeleksi apa saja aplikasi yang terpasang di dalam gadget anaknya.