Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 1, Kurnia Nur Fitriani, berhasil menyelesaikan program pemetaan suhu permukaan tanah di Desa Clapar, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, selama tahun 2024. Pemetaan ini dilakukan secara periodik setiap tiga bulan untuk memantau perubahan suhu permukaan tanah, yang menjadi indikator penting dalam memahami dampak perubahan iklim lokal terhadap pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kegiatan pemetaan suhu tanah ini bertujuan untuk mempelajari perubahan iklim di Desa Clapar, khususnya pengaruh suhu permukaan tanah terhadap pola pertanian dan lingkungan setempat. Dalam program ini, Kurnia memanfaatkan teknologi canggih, yaitu Google Earth Engine, untuk mengolah data suhu tanah secara efisien. Proses analisis dilakukan setiap tiga bulan untuk melihat perubahan suhu yang terjadi sepanjang musim dan kondisi cuaca yang bervariasi.
Hasil pemetaan suhu permukaan tanah selama tahun 2024 menunjukkan stabilitas suhu pada bulan Januari dan April, yang tidak memperlihatkan perubahan signifikan yang dapat mengganggu produktivitas tanaman padi, terutama yang ditanam pada musim hujan. Namun, pada bulan Juli 2024, suhu permukaan tanah di area persawahan Desa Clapar mengalami lonjakan yang cukup signifikan, mencapai 37C hingga 42C, lebih tinggi dari suhu rata-rata pada bulan lainnya. Kenaikan suhu ini diperkirakan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berkurangnya intensitas hujan, peningkatan radiasi matahari yang lebih kuat, serta perubahan pola angin yang memengaruhi kelembaban tanah.
Pemetaan suhu permukaan tanah ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya petani. Dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai suhu tanah, para petani dapat lebih tepat dalam menentukan waktu tanam dan memilih jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi suhu tanah yang ada. Selain itu, data ini juga membantu petani dalam memantau perubahan iklim yang dapat memengaruhi hasil pertanian serta mengantisipasi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dan penelitian ilmiah dapat diterapkan untuk memberikan solusi praktis bagi masyarakat. Kurnia berharap program pemetaan suhu permukaan tanah ini dapat menjadi langkah awal untuk studi yang lebih mendalam tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan di masa depan, memperkuat pemahaman tentang perubahan iklim dan mendukung keberlanjutan pertanian serta kehidupan masyarakat Desa Clapar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI