PPP bereaksi keras atas cuitan Eko Kuntadhi di akun twitternya yang dinilai telah merendahkan tradisi intelektual pesantren. Hal itu disampaikan oleh Sekjen PPP H. M. Arwani Thomafi dalam akun instagram @dpp.ppp. Anggota Komisi I DPR ini menyebut cuitan Eko tidak terpuji. Tindakan Eko juga dinilainya merendahkan tradisi intelektual di pesantren.
"Ning Imaz yang merupakan representasi santri sedang menjalankan tradisi intelektual dengan mengaji. Tindakan Eko telah merendahkan tradisi intelektual di pesantren," sebut Arwani dalam unggahan akun instagram @ dpp.ppp
Arwani Thomafi juga menanggapi bahwa cuitan Eko Kuntadhi terhadap pimpinan Ponpes Lirboyo Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz telah memancing reaksi negatif publik.
Baca juga :Â Cara PPP Berdemokrasi Bela Ulama
Dikutip dari artikel CNN Indonesia, Polemik ini bermula dari cuitan Eko di Twitter pribadinya yang mengunggah potongan video ceramah Ning Imaz.
Eko menambahkan keterangan berupa ungkapan yang bernada kasar menyebut 'kadal' hingga 'selangkangan' ketika mengunggah potongan video tersebut.
"T*l*l tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan," demikian tulisan atau caption video unggahan Eko Kuntadhi itu dikutip dari NU Online.
Video ceramah Ning Imaz itu diproduksi NU Online, media resmi PBNU. Dalam video itu secara keseluruhan Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Video ini juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail 'Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?'
Baca juga :Â Pergantian Ketua Umum PPP Menaikkan Kepercayaan Masyarakat
Eks Ketum Ganjarist Eko Kuntadhi berencana mengunjungi Pesantren Lirboyo untuk meminta maaf secara langsung kepada Ning Imaz dan suaminya.