Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjelang Enam Tahun Galeri Malang Bernyanyi

1 Juli 2015   00:54 Diperbarui: 1 Juli 2015   00:54 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang Enam Tahun Galeri Malang Bernyanyi

Penanda Masyarakat Berlevel Budaya Tinggi

Oleh Abdul Malik

 

Menjelang 6 tahun berdirinya Galeri Malang Bernyanyi 8 Agustus 2015 nanti, kami menyadari bahwa perjuangan kami tidak bisa sendiri. Beban ini semakin berat. Harus membuka kerjasama dengan orang lain. Berjuang bersama-sama. Termasuk dengan anak-anak muda di Malang,” demikian Hengki Herwanto, Ketua Galeri Malang Bernyanyi mengungkapkan dalam sebuah Silaturahmi Sambil Ngobrol di Galeri Malang Bernyanyi,  Perumahan Griya Shanta Blok G 407,  Sabtu, (20/6/2015)  pkl 15.00 wib.

Sejumlah kerabat hadir sore itu : Totok Tewel,  Rudi Kurnianto, Anang Brotoseno, Wahyoe Arema Voice, Nugik, Riyanto Hanggendhali, Sigit Hadinoto, Dionisius Dino Briananto. Juga sejumlah pengurus Galeri Malang Bernyanyi: Hengki Herwanto, Harie Sangean, Fauzi, Redy Eko Prastyo, Ciciel Sri Rejeki, Mikael Agus Saksono, Retno Mastuti, Usman.

Hengki Herwanto mengudar program jangka pendek dan panjang Galeri Malang Bernyanyi, juga pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan Galeri Malang Bernyanyi dalam kurun waktu enam tahun. Ihwal Museum Musik Indonesia juga dibahas dalam forum tersebut.

Rudi Kurnianto, penggemar musik, menyatakan bahwa Galeri Malang Bernyanyi adalah sebuah nama yang cukup visioner karena semua orang membutuhkan musik. “Musik yang seharusnya di dengar, tapi bisa di hadirkan dalam sebuah galeri adalah sebuah pekerjaan yang sama sekali nggak mudah. Diperlukan banyak hal untuk dapat merefleksikan sebuah harapan yang di tuangkan menjadi sebuah nama”. Lebih lanjut, Rudi menyatakan bahwa detail pemikiran, fokus dalam merealisasikan, bisa menangkap semua momen musik, edukatif, pusat informasi seni maupun industri musik, hanyalah sedikit dari pekerjaan rumah Galeri Malang Bernyanyi yang nggak akan pernah tuntas dikerjakan oleh semua generasi selama ada musik itu sendiri. Rudi Kurnianto punya harapan untuk Galeri Malang Bernyanyi yakni edukatif dan regenerasi, melibatkan praktisi musik sehingga musisi-musisi Malang dapat membuat kenyataan-kenyataan baru, seperti yang pernah di buat oleh senior-senior mereka.

Anang Brotoseno, pekerja musik asal Malang, mengapresiasi positif dari paparan Hengki Herwanto. “Pada sebuah obrolan di warung kopi Keko Jl. Pekalongan dengan Prof. Joko Saryono, saya mendapatkan kesimpulan bahwa masyarakat level tinggi, ditandai dengan level kebudayaannya yang tinggi, salah satu penanda level kebudayaan yang tinggi adalah level keseniannya yang tinggi, salah satu penanda masyarakat dengan level kesenian tingkat tinggi adalah level musiknya yang tinggi.Untuk mencapai level-level tinggi tersebut masyarakat harus melakukan penyelenggaraan pendidikan pada level tinggi juga.

 

Pada saat Hengki Herwanto memaparkan tentang Galeri Malang Bernyanyi, Anang Brotoseno sebenarnya melihat embrio pemikiran dari apa yang disebut dengan well educated itu khususnya lewat upaya edukasi musik dengan cara pendokumentasian dan upaya rekam sejarah perkembangan musik khususnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun