Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -

Saya seorang journalist yang bermitra pada perusahaan media mainstream berkantor di Jakarta. Aktivitas sehari-hari melakukan liputan peristiwa di wilayah kerja kami yakni Brebes, Tegal dan Pemalang. Di sela sela waktu pekerjaan rutin peliputan, saya berinteraksi dengan masyarakat melalui kegiatan sosial berupa pendampingan dan advokasi warga masyarakat sesuai organisasi atau lembaga yang saya ikuti.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Warga Brebes Cegah Abrasi dengan Pemecah Ombak

11 Januari 2019   19:13 Diperbarui: 11 Januari 2019   19:18 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemecah ombak, adalah salah satu sarana yang dibuat oleh puluhan warga masyarakat Dukuh Pilangsari Desa Pengaradan Kecamatan Tanjung, dalam upaya menghentikan abrasi bantaran Sungai Kebuyutan dari arus sungai dan air laut.

Tak kurang dari 70 orang yang terdiri meliputi Kades Pengaradan Nurudin, S.Pdi bersama 5 orang perangkatnya, Danramil 04 Tanjung Kodim 0713 Brebes Kapten Inf. Muhtadi beserta 8 Babinsa, Kadus Pilangsari Sukarman, Kepala BPD Caswito derta 55 orang penduduk setempat ditambah para Ketua RW serta tokoh agama dan masyarakat. Jumat (11/1/2019).

Disampaikan Kades, kegiatan selama 9 jam tersebut dilaksanakan mulai pukul 07.30 WIB guna mengerjakan pagar bambu penahan tanggul ditambah karung berisi tanah sepanjang 150 meter, lebar 2 meter dan kedalaman 1,5 meter. Sebelumnya masyarakat bersama gabungan unsur, apel pagi pengecekan dan pembagian tugas yang diambil oleh Danramil di Makoramil Tanjung.

Sementara dijelaskan Danramil, "Karya bhakti TNI bareng masyarakat ini dikerjakan dalam dua tahapan. Pertama adalah pembuatan patok kemudian ditancapkan sebagai pemecah ombak dan pagar bambu penahan arus, sedangkan tahap selanjutnya adalah menata karung 50 kilogram yang telah terisi tanah," bebernya.

Dijelaskan Muhtadi lanjut bahwa, hal ini sebagai cegah dini kerusakan tanggul semakin meluas dan menghindarkan jebol pada puncak musim penghujan Februari 2019 ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun