Mohon tunggu...
Kumaladewi R
Kumaladewi R Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Singkat Perjuangan Ir Soekarno

22 Oktober 2017   14:27 Diperbarui: 22 Oktober 2017   15:06 35659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IR Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia serta pahlawan proklamasi, Sukarno, yang dulu disebut Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Ketika ia lahir, Soekarno diberi nama Koesno Soekarno. Ayahnya bernama Raden Soekemi Soekarno dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Selama hidupnya, Soekarno  memiliki 3 istri dan mempunyai 8 anak. Salah satu istri dari Soekarna yang bernama Fatmawati  memiliki anak yang bernama Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan thunder. Istri Soekarna yang berikut bernama Hartini memiliki anak yang bernama topan dan Bayu, sementara istri Ketiga yang asli dari jepang bernama Naoko Nemota Kartika mempunyai seorang anak yang bernama Ratna Sari Dewi.

Saat Soekarno masih kecil, Soekarna tinggal di Blitar dengan Orang tuanya hanya beberapa tahun. Selama sekolah dasar sampai wisuda, Soekarno tinggal di Surabaya, di rumah Haji yang bernama Oemar Tokroaminoto, yang sebagai pendiri politikus veteran Syarikat Islam. Kemudian Soekarno melanjutkan pendidikan di Hogere burger SCHOOL (Hoogere Burger School).  Setelah lulus pada tahun 1920, Soekarno pindah ke London dan melanjutkan sekolah tinggi Teknik Atau ITB yang sekarang, Atas Keberhasilannya Soekarna Berhasil meraih gelar"Ir" pada 25 Mei tahun 1926.

Pada 4 juli 1927, Soekarno mendirikan partai Nasionalis Indonesia ( PNI) Dengan tujuan Indonesia merdeka. Pada tahun 1929, Belanda menangkap Soekarno dan memasukkannya kedalam penjara Sukamiskin.

Ia diklasifikasikan sebagai seorang tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Sukarno agar tidak menerima informasi dari luar, ia menggabungkan dengan tawanan 'elite'. Kelompok perlawanan ini sebagian besar terdiri dari orang-orang Belanda yang terlibat dalam korupsi, penipuan atau penggelapan. Dalam penjara, Soekarno mengobrol dengan mereka yang bersemangat membahas perjuangan untuk kemerdekaan.

Seiring Berjalannya waktu, Sukarno menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Soekarno menggunakan telur yang telah ditusuk dengan jarum dan tanda itu menandakan pesan, Seperti 1 tanda tusuk telur mengartikan berita baik, 2 tusuk telur berarti teman ditanggkap, dan 3 tusukan berarti tidak ada skala besar serangan terhadap aktivis gerakan kemerdekaan.

Selama Desember 1929 sampai pada tanggal 31 Desember 1931, Sukarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orang tua yang tinggal di Blitar. Menurut Ms. Ward, orangtua Soekarno Raden Soekemi Soekarno dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak bisa melihat bahwa mereka dalam posisi lemah.

Selain itu,  menurut Ms. Ward, Soekarno terlihat begitu kurus dan hitam. Tapi Bung Karno beralasan, ia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan pekerjaan dan keluar di bawah sinar matahari untuk memanaskan tulang. Karena di dalam sel tidak ada sinar matahari.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun