Apakah Anda mendengar kata 'rencana'? Atau mungkin pernah membuat sebuah rencana? Lalu mengapa kita harus membuat sebuah rencana? Pentingkah perencanaan itu dalam melakukan perencanaan?
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: 2008) dijelaskan bahwa rencana adalah rancangan; konsep; naskah (surat dsb); program. Dalam bahasa Inggris rencana disebut 'plan.' Dan Oxford Advanced Learner's Dictionary of Current English (Oxford University Press: 1986) mendefinisikan 'plan' as arrangement for doing or using something, consider in advanced (rencana adalah sebuah rancangan untuk melakukan atau menggunakan sesuatu, dengan memperhatikan hal sebelumnya).
Saya yakin, secara umum, rencana atau perencanaan merupakan kata yang sudah tidak asing. Kata ini sering kita dengar dan mudah diucapkan. Mungkin karena begitu familiar, perencanaan ini terkesan menjadi sesuatu yang tidak penting. Orang menjadi asalan-asalan bahkan malas membuat perencanaan.
Akibatnya bisa ditebakkan? Ibarat perjalanan, perencanaan adalah langkah awal. Titik start kita memulai. Jika kita salah mengambil langkah awal, dipastikan perjalanan kita akan terhambat. Paling fatal kita bisa "tersesat." Mengerikan bukan?
So, merencanakan sesuatu itu sangat penting. Rencana memberi kita arahan dan kotrol atas apa yang dilakukan. Perencanaan adalah kompas yang memandu kita agar berada di "rel" yang benar. Besides that, perencanaan membantu kita melakukan evaluasi. Apakah saya sudah bisa? Sejauh mana saya mampu melakukan sesuatu?
Saya yakin Anda pasti punya pengalaman dalam hal perencanaan. Sesuatu yang dilakukan tanpa rencana dengan sesuatu yang dilakukan melalui perencanaan yang matang pasti berbeda hasilnya. Dimana tingkat keberhasilan sebuah rencana lebih tinggi dari tanpa rencana. Atau bisa saja sesuatu yang direncanakan lebih cepat diselesaikan sementara pekerjaan yang dilakukan tanpa rencana akan memakan waktu lebih lama.
Nah, bila dalam perencanaan saja kita gagal, hasilnya pasti akan mengecewakan. Karena itu sebagaimana dikatakan Benyamin Franklin yang dikutip sebagai judul di atas, "Jjika kita gagal membuat rencana, sebenarnya kita sedang merencanakan kegagalan."